5 Gejala Diabetes yang Sering Diabaikan Banyak Orang


BERITANESIA.id - Diabetes disebut-sebut menjadi salah satu penyebab meninggalnya komedian Omas Wati. Omas meninggal dunia pada Kamis (16/7) malam di usia 54 tahun. Omas mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Jalan Swadaya 1 No 54 RT3/RW11 Cimanggis, Depok.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, ya betul malam ini kerabat kami yaitu Hj Omas Wati baru saja meninggal dunia karena sakit gula atau diabetes yang telah dideritanya. mohon doa semoga almarhumah khusnul khotimah," kata Kushandi atau Mpok Wanna melalui pesan singkat yang diterima SINDOnews, Kamis.

Banyak orang tidak menyadari jika dirinya menyandang diabetes. Hal ini membuat diabetes disebut sebagai silent killer dan ibu dari segala penyakit. Mengingat bahaya penyakit ini, masyarakat harus terus disadarkan akan horornya diabetes.

"Diabetes adalah silent killer dan ibu dari segala penyakit atau induk dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner dan disfungsi ereksi. Diabetes disebut silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes," ungkap Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM, baru-baru ini.

"Masyarakat harus sadar beberapa gejala diabetes karena terkadang tidak disadari. Beberapa gejala diabetes yang sering muncul antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, sering merasa ngantuk, sering merasa lapar dan lemas," tambahnya.

Dilansir dari The Healthy, berikut beberapa gejala diabetes yang kerap diabaikan pasien diabetes.

1. Moody dan Pemarah

Ketika gula darah rusak, Anda merasa tidak enak badan dan mungkin menjadi lebih mudah marah. Faktanya, gula darah tinggi dapat sama seperti gejala depresi.

2. Penglihatan Buram

Penglihatan kabur bisa terjadi pada saat diagnosis atau pengobatan dimulai dan kondisi ini bukan retinopati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di bagian belakang mata.

Aaron Cypess, MD, PhD, peneliti di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal di National Institutes of Health mengatakan, gula darah yang kembali ke level normal biasanya mengakibatkan pandangan buram. Hal ini diakibatkan penyesuaian lensa mata dengan kadar gula dalam tubuh. Biasanya setelah 6-8 minggu saat gula darah stabil, pandangan tidak lagi buram.

3. Luka dan Goresan Sembuh Lebih Lambat

Sistem kekebalan tubuh dan proses yang membantu tubuh menyembuhkan tidak bekerja dengan baik ketika kadar gula tinggi. Sistem kekebalan memiliki banyak komponen, dan hampir semuanya tidak bekerja dengan baik dalam pengaturan hiperglikemia atau glukosa darah tinggi.

"Misalnya, ada penurunan aliran darah, perubahan (keasaman darah) yang melukai sel-sel kekebalan tubuh, dan kerusakan saraf yang mengarah pada cedera dan infeksi," terang Cypess.

4. Kaki Tergelitik

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi jauh sebelum Anda menyadari menderita diabetes. Salah satunya adalah kerusakan saraf ringan (neuropati), yang dapat menyebabkan mati rasa di kaki.

Meskipun berbagai jenis neuropati diabetik dapat mempengaruhi orang yang menderita diabetes, penelitian menunjukkan bahwa hingga setengah dari penderita diabetes memiliki neuropati perifer, kerusakan saraf yang biasanya mempengaruhi kaki dan tungkai dan terkadang memengaruhi tangan dan lengan.

(Baca juga: Mengenal Diabetes, Penyakit yang Sudah Lama Diidap Komedian Omas)

5. Rentan Terhadap Infeksi Saluran Kemih

Kadar gula yang lebih tinggi dalam urine dan vagina dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan ragi yang menyebabkan infeksi ini. Sebuah studi yang diterbitkan pada 2015 di The Journal of Diabetes Complications menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2berada pada peningkatan risiko infeksi saluran kemih, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes. Infeksi berulang sangat mengkhawatirkan. Berhati-hatilah terhadap komplikasi diabetes diam lainnya yang harus Anda ketahui.

Sumber : Sindonews.com