7 Bidan di Jatim Meninggal karena Terpapar COVID-19


BERITANESIA.id - Sejak awal merebaknya wabah COVID-19 di Indonesia, cukup banyak tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan bidan yang sudah menjadi korban hingga meninggal dunia. Tenaga kesehatan merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19 karena kontak langsung dengan pasien.

Di Jawa Timur, bidan yang meninggal karena COVID-19 terus berjatuhan. Terbaru, ada bidan Istiningtyas asal Sidoarjo yang meninggal karena paparan virus yang menyerang saluran pernapasan itu.

Bidan senior tersebut menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (8/7). Dengan demikian berdasarkan data yang diterima Basra dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Timur, sudah 7 bidan yang meninggal karena terpapar COVID-19.

"Ada dua bidan di Sampang yang meninggal dunia karena COVID-19, dua di Surabaya, satu di Bojonegoro, satu di Jombang, dan satu di Sidoarjo," ungkap Lestari, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur, kepada Basra, (9/7).

Lebih lanjut Lestari menuturkan, dari ketujuh bidan yang meninggal tersebut, nasib paling tragis dialami Sri Rahayu, bidan asal Sampang. Sri Rahayu yang meninggal pada pertengahan Juni 2020 itu juga harus kehilangan suami dan anaknya karena terpapar COVID-19.

"Suaminya seorang perawat, meninggal duluan, lalu bidan Sri yang meninggal. Sehari setelahnya giliran anaknya yang seorang dokter juga harus meninggal karena COVID-19," jelas Lestari.

Cukup beresikonya tugas yang harus dilakukan bidan karena ada kontak langsung dengan pasien, Lestari pun mengingatkan agar bidan benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Dalam setiap memberikan pelayanan, protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan. IBI Pusat telah menetapkan protokol tersebut, jadi tolong dipatuhi," tegasnya.

Beberapa protokol kesehatan yang harus diperhatikan bidan, lanjut Lestari, diantaranya semua peralatan dan perlengkapan sudah di desinfeksi, kemudian semua pelayanan dilakukan dengan membuat perjanjian terlebih dahulu melalui telepon/WA, serta menggunakan APD sesuai standar pelayanan.

"Kami juga secara rutin memberikan pengarahan kepada anggota IBI secara online terkait panduan-panduan terbaru dalam masa COVID-19 ini," pungkas perempuan yang baru setahun menjabat sebagai Ketua IBI Jatim ini.

Sumber : Kumparan.com

 

Tags