Ayah Tiri Tenggelamkan Anak di Toren hingga Tewas
BERITANESIA.id - Anak
perempuan berusia 5 tahun, Aulia Eka Yanti, ditemukan tewas di dalam toren air
kapasitas 500 liter, Jumat (17/7) lalu. Peristiwa nahas itu terjadi di sebuah
rumah kontrakan di Kampung Babakan Stasiun RT 2 RW 8 Desa Panenjoan, Kecamatan
Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan
hasil penyelidikan Kepolisian, terungkap bahwa Aulia dibunuh oleh ayah tirinya,
Hamid Arifin (HA), 25. Hamid tega membunuh Aulia dengan cara memasukkannya ke
dalam toren hingga korban kehabisan napas dan meninggal.
Kapolresta
Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan menuturkan, pembunuhan itu sendiri terjadi
saat pelaku mabuk. Hamid berkilah dia merasa sakit hati terhadap ucapan korban
sewaktu pulang dari mengamen.
“Waktu pelaku pulang, korban menanyakan ibunya kenapa
nggak pulang bareng dengan kata-kata kasar. Dalam pengaruh miras dan obat keras
pelaku langsung menarik korban dan membawanya ke lantai tiga tempat toren dan
menenggelamkan korban,” urai Hendra seperti dilansir Radar Bandung.
Di
lantai tiga, korban lantas dimasukkan ke dalam toren yang airnya penuh. Kaki
korban dipegang selama sekitar 10 menit hingga korban tidak bergerak, baru
dilepas dan dibiarkan begitu saja oleh pelaku.
“Malam
itu tidak dicari, baru besok paginya dicari, dan tersangka ini juga yang
menunjukkan tempatnya di mana,” ungkap Hendra.
Atas
perbuatannya, pelaku dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dan pasal 338 KUHP
tentang pembunuhan dengan ancaman penjara 15 tahun. Dalam kasus ini, Kepolisian
menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Kab Bandung untuk memastikan apakah ada kegiatan eksploitasi anak atau tidak.
“Kita
akan fokus kepada pembunuhannya dan perlindungan anak. Terkait apakah ada
eksploitasi atau tidak, kita akan dalami,” tandas Hendra.
Sementara
kepada polisi, Hamid mengaku menyesali perbuatannya. “Saya pulang ngamen dari
Bandung sekitar jam 11, dia (korban) nanyain mamanya dengan nada kasar. Saya
emosi, lalu saya dorong keluar, terus saya suruh naik ke atas. Saya lihat toren
air terbuka dan lalu saya angkat korban ke dudukan toren. Kemudian saya masukin
ke dalam toren. Malamnya kepikiran. Saya ngomong sama adik saya, cari di atas
(di toren),” aku Hamid.
Sumber : Jawapos.com