Gunung-Gunung Yang Berpotensi Meletus
Peta gunung berapi di Indonesia
BERITANESIA.ID - Dikutip
dari laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per
17 Januari ada sejumlah gunung berapi yang menunjukkan aktivitasnya, dari yang
tingkat Siaga dan Waspada. Berikut ini daftarnya:
1.
Gunung Api Ili Lewotolok (Lembata, Nusa Tenggara
Timur)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak 29 November 2020 pukul 13.00 Wita.
Peningkatan status tingkat aktivitas ini dilatarbelakangi oleh adanya erupsi
pada tanggal 27 November 2020.
2.
Gunung Api Merapi (DIY dan Jawa Tengah)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12.00
WIB. Gunung api Merapi (2.968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus. Letusan
terakhir terjadi pada tanggal 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 m
di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.
3.
Gunung Api Sinabung (Sumatera Utara)
Tingkat aktivitas diturunkan menjadi Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei
2019 pukul 10.00 WIB. Gunung api Sinabung (2.460 mdpl) mengalami erupsi sejak
2013.
4.
Gunung Api Karangetang (Sulawesi Utara)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga). Gunung api Karangetang (1.784 m dpl)
kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Erupsi terakhir terjadi
pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 m di atas
puncak.
5.
Gunung Api Semeru (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). G. Semeru (3.676 m dpl) mengalami erupsi
tidak menerus. Erupsi ekplosif dan efusif, menghasilkan aliran lava ke arah
lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah
puncak.
6.
Gunung Api Anak Krakatau (Lampung)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. G. Anak Krakatau
(157 mdpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan
diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019. Erupsi
terakhir terjadi pada tanggal 17 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak
teramati.
7.
Gunung Api Dukono (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). G. Dukono (1.229 mdpl) mengalami erupsi
menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 dengan tinggi
kolom erupsi sekitar 600 m dari puncak.
8.
Gunung Api Ibu (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Api Ibu (1.340 mdpl) mengalami
erupsi secara menerus sejak tahun 2008. Letusan menghasilkan material batuan
berukuran abu hingga bongkah yang terakumulasi di dalam kawah. Erupsi terakhir
terjadi pada tanggal 24 Desember 2020 menghasilkan tinggi kolom erupsi 800 m di
atas puncak. Warna kolom abu teramati Putih hingga Kelabu.
9.
Gunung Api Gamalama (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Api Gamalama mengalami erupsi
minor pada tanggal 4 Oktober 2018, yang merupakan erupsi terakhir menghasilkan
tinggi kolom erupsi 250 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati putih hingga
kelabu.
10.
Gunung Api Kerinci (Jambi, Sumatera Barat)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Api Kerinci (3.805m dpl) mengalami
erupsi tidak menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 30 Maret 2019
menghasilkan tinggi kolom erupsi 600 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati
kelabu
11.
Gunung Api Bromo (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Api Bromo (2.329 mdpl) mengalami
erupsi tidak menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 19 Juli 2019 dengan
tinggi kolom erupsi tidak teramati.
12.
Gunung Api Soputan (Sulawesi Utara)
G. Soputan (1.809 m dpl) mengalami penurunan aktivitas vulkanik sehingga
tingkat aktivitasnya diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II
(Waspada) terhitung sejak 8 Oktober 2019 pukul 16.00 Wita. Letusan terakhir
terjadi pada tanggal 16 Desember 2018 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7.000 m
di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu hingga hitam.
13.
Gunung Api Agung (Bali)
Gunung Api Agung di Bali mengalami fase erupsi mulai dari 21 November 2017
hingga 13 Juni 2019, setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Tingkat
aktivitas saat ini adalah Level II (Waspada). Erupsi terakhir terjadi pada
tanggal 13 Juni 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.