Inilah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Indonesia


Ilustrasi kemiskinan yang terjadi dimasa pandemi saat ini

BERITANESIA.ID - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia adalah 27,55 juta orang atau setara dengan 10,19 persen pada September 2020. Kepala BPS Suhariyanto menjabarkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2020 hingga September 2020.

"Pertama pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mendorong terjadinya peningkatan angka kemiskinan," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Januari 2021.

Kedua, ekonomi Indonesia triwulan III 2020 terhadap triwulan III 2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen (yoy). Angka ini jauh menurun dibanding capaian triwulan III 2019 yang tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy).

Ketiga, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020 melambat. Menurutnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 4,04 persen, menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,01 persen.

Keempat, kata Suhariyanto, yaitu, selama periode Maret 2020 hingga September 2020, angka inflasi umum tercatat sebesar 0,12

persen. Sementara itu, angka inflasi inti pada periode yang sama tercatat sebesar 0,84 persen.

Kelima, pada periode Maret 2020–September 2020, secara nasional harga eceran beberapa komoditas pokok naik. Antara lain daging sapi naik 1,51 persen, kental manis 1,07 persen, minyak goreng 2,67 persen, tepung terigu 2,76 persen, dan ikan kembung 1,07 persen

Namun demikian, kata Ketua BPS tersebut, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Antara lain beras turun 0,49 persen, daging ayam ras 3,52 persen, gula pasir 6,54 persen, cabai rawit 32,37 persen, telur ayam ras 6,12 persen.

Keenam, pada Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen. Terjadi kenaikan sebesar 1,84 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.

Ketujuh, sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja atau 14,28 persen terdampak Covid-19 pada Agustus 2020, dengan rincian 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran, 760 ribu penduduk menjadi bukan angkatan kerja, 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja, dan 24,03

juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Kedelapan, pada Agustus 2020, persentase Pekerja Setengah Penganggur sebesar 10,19 persen. Terjadi kenaikan sebesar 3,77 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 6,42 persen.

Dan faktor terakhir yang mempengaruhi tingkat kemiskinan, kata Suhariyanto, yaitu bantuan sosial pemerintah baik pusat maupun daerah sangat membantu penduduk terutama penduduk lapisan bawah.