Jelang Imlek, Harga Sembako di Kota Bogor Mengalami Kenaikan


tempat jual-beli sembako

BERITANESIA.ID - Ekonom sekaligus Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad sebelumnya memprediksi kenaikan bahan pangan akan terus berlanjut sampai dengan Februari 2021. Menurutnya, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang membuat kegiatan produksi dan distribusi menjadi terganggu. “Kalau musim hujan, untuk komoditas sayur mayur pasti naik, karena tidak ada yang tumbuh. Otomatis produksi turun drastis, apalagi beberapa wilayah ada yang terendam banjir. Nanti sampai Februari kenaikan harganya akan lebih besar untuk sayur,” ungkap Tauhid (1/2).

Tauhid menilai sudah terjadi banyak permasalahan sejak awal tahun, yaitu terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga bahan-bahan pokok seperti kedelai, daging sapi, cabai rawit merah, dan sebagainya. Menurutnya, permasalahan tersebut seharusnya bisa diantisipasi oleh pemerintah lebih awal.

Benar saja, memasuki awal Februari 2021, sejumlah harga sembako di Kota Bogor perlahan mengalami kenaikan. Salah satunya di Pasar Gunung Batu, para pedagang di pasar tersebut mengatakan bahwa kenaikan harga sembako akan terjadi hingga perayaan imlek tahun ini. “Biasanya jelang imlek harga sembako naik,” ungkap Enjo (53) pedagang sembako Pasar Gunung Batu (1/2).

Berdasarkan informasi yang didapatkan, beberapa harga sembako yang naik mulai dari cabai yang semula Rp. 25.000 per kilo mengalami kenaikan menjadi Rp. 38.000 per kilo, cabe rawit hijau yang semula Rp. 28.000 per kilo mengalami kenaikan menjadi Rp. 80.000 per kilo, cabe rawit merah yang semula Rp. 25.000 per kilo mengalami kenaikan menjadi Rp. 80.000 per kilo dan harga bawang yang semula Rp. 16.000 mengalami kenaikan menjadi Rp. 28.000.

Lebih lanjut, menjelang hari raya imlek harga daging juga turut mengalami kenaikan. “Harga daging naik, yang tadinya Rp. 120.000 sekarang jadi Rp. 125.000 per kilonya,” ungkap Agus (46) salah satu pedagang Pasar Gunung Batu (1/2).

Penulis : Dimas Adipratama
Editor : FFA