Jelang Persalinan, Ibu Hamil di Surabaya Wajib Test Swab


BERITANESIA.id - Pemkot Surabaya akan melaukan tes swab kepada ibu hamil dengan usia kandungan 37 minggu. Tes swab akan kembali dilakukan saat menjelang persalinan.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan saat ini pemkot sudah menggelar tes swab ke 150 ibu hamil.

"Kemarin ibu hamil jumlahnya ada 150 orang yang kami swab. Mereka langsung kami swab tidak menunggu rapid test. Jadi yang swab ini bukan dari hasil rapid test reaktif lho ya," ujar Febria dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Kamis (16/7/2020).

Dia mengatakan saat ini pemkot Surabaya mencatat pada minggu pertama di bulan Juli ada 667 ibu hamil dengan usia kandungan 37 minggu. Adapun untuk efektivitas tes swab, pihaknya menggunakan mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami menggunakan mobil PCR dari BNPB untuk tes swabnya. Supaya hasilnya segera diketahui ibu hamil," terang perempuan yang akrab disapa Feny itu.

Menurut Fenny, selain akan dites swab pada usia kandungan 37, pihaknya akan juga melakukan tes swab lagi pada usia kandungan 39 minggu. Tujuannya yakni untuk memetakan rumah sakit mana yang nantinya akan menjadi tempat ibu hamil itu akan melahirkan.

"Kemarin kan kita petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable COVID-19. Begitupun sebaliknya," tutur perempuan yang juga menjabat Kadinkes Pemkot Surabaya itu.

Feny mengaku untuk jaminan kesehatan yang akan dipakai, Fenny menyebut telah bekerjasama dengan 29 rumah sakit yang menggunakan Jamkesmas. Sedangkan yang menggunakan BPJS ada 42 rumah sakit.

"Untuk ibu hamil tergantung jaminannya menggunakan BPJS atau Jamkesmas. Bisa dipilih sesuai dengan jaminan kesehatannya," rincinya.

Mhusus untuk ibu hamil probable COVID-19, tambah Feny, ada 9 rumah sakit yang sudah disiapkan untuk tempat persalinan. Adapun rumah sakit yang nantinya akan menjadi rujukan bagi pasien dengan resiko dengan tinggi ada 6.

"Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada 6 rumah sakit. Yakni, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSAL dr Ramelan dan RSU Haji," tandasnya.

Sumber : detik.com

 

Tags