Literasi Digital Binjai "Pembelajaran Yang Produktif di Era Digital Bagi Milenial"


BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Binjai, Sumatera Utara dengan mengusung tema “Pembelajaran Yang Produktif di Era Digital Bagi Milenial”.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, tanggal 23 Juni 2021 pukul 09.00 - 12.00 ini mengupas tentang sistem pembelajaran jarak jauh di era digital yang sudah menjadi kebutuhan penting di Indonesia.

Pada webinar yang menyasar target segmen Guru dan Peserta Didik, sukses dihadiri oleh 753 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Masfuukhatur Rokhmah, M.Psi., Psikolog Klinis; Arief Rama Syarif S.T, M.Kom, Staff Ahli - Bidang IT PT. Prima Armada Raya; Edi Salim Chaniago, S.Pd., M.S. - PNS/Kepala Sekolah; dan Drs. Maljumadi,M.Pd, PNS/Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Binjai. Penggiat media sosial yang juga seorang MC, Work on Penyiar Radio, dan juga Pengusaha Salsa Melania Aquina, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama, Masfuukhatur Rokhmah, M.Psi menyampaikan materi tentang pembelajaran yang produktif di era digital bagi milenial. Perkembangan teknologi digital itu sangat cepat sekali, dimulai dari perkembangan komputer, kemudian lahirnya internet, kemudian telepon seluler dan muncul situs jejaring sosial. Manfaat teknologi digital antara lain mudah mendapatkan informasi, menstimulasi kreativitas, dan mempermudah proses pembelajaran. Hasil analisis terkait profil sosial, demografi, ekonomi dan politik pada karakteristik generasi milenial yaitu, komposisi generasi milenial menurut jenis kelamin terlihat berimbang, generasi milenial cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, sekitar dua pertiga dari populasi masuk kedalam angkatan kerja, keseimbangan gender terlihat pada generasi milenial dalam partisipasi angkatan kerja.

Giliran pembicara kedua, Arief Rama Syarif S.T, M.Kom, menyampaikan materi tentang fitur keamanan aplikasi. Mobile web adalah halaman HTML berbasisi browser yang diakses menggunakan perangkat portable, sedangkan mobile app adalah aplikasi yang dibuat untuk smartphone atau tablet yang mengharuskan penggunanya untuk download dan install melalui toko aplikasi. Bagaimana cara meningkatkan keamanan aplikasi mobile? Yaitu dengan berhati-hati dengan API dengan menggunakan API key, gunakan jasa IT security, gunakan kode aplikasi, dan gunakan otentikasi tingkat tinggi. Untuk keamanan sosial media maka perhatikan izin aplikasi, teliti aplikasi dan perusahaan pembuat aplikasi, selalu unduh ditempat resmi, yakni google play store atau Appstore, selalu perbarui perangkat lunak secara berkala, gunakan VPN saat memakai wifi public.

Tampil sebagai pembicara ketiga  Edi Salim Chaniago, S.Pd.,M.S menyampaikan materi selanjutnya tentang STEAM : alternatif Pembelajaran produktif maya. Ada tiga aspek pada pembelajaran produktif yaitu aspek personal, aspek budaya, dan aspek dengan mengeksplorasi potensi masing-masing anak. STEAM adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan sains, teknologi, seni dan matematika sebagai titik akses untuk membimbing rasa ingin tahu, komunikasi dan berpikir kritis siswa. STEAM sendiri adalah singkatan dari Science, menemukan dan menjelaskan; Technology, menemukan hal baru dan inovasi; Engineering, mengendalikan, merancang, memodifikasi; Arts, sosial dan budaya; dan Mathematics, bahasa simbol untuk mempresentasikan realita. Cara penerapan nya adalah dengan membedah kompetensi dasar, perencanaan pembelajaran virtual, lakukan pembelajaran, laboratorium virtual, dan pameran produk virtual.

Pembicara keempat Drs. Maljumadi, M.Pd. menjelaskan saat ini terdapat berbagai inisiatif di Indonesia yang lebih menunjang literasi digital antara lain, internet sehat, internet cerdas kreatif produktif oleh Kementerian KOMINFO. Literasi digital adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa sebagai respons atas masuknya kehidupan pada era revolusi industri 4.0 (computer/internet of things). Ranah Pendidikan harus merespon secara proaktif akan fenomena yang terjadi, termasuk menyikapi perubahan pada era kehidupan ini. Strategi literasi digital di sekolah yaitu untuk penguatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar guna memberi kesempatan kepada siswa dalam memilih sumber informasi digital, perluasan akses sumber belajar yang dapat dimanfaatkan sehingga memudahkan seluruh siswa untuk mengakses berbagai informasi dari internet, peningkatan pelibatan public yang memiliki kompetensi dalam literasi digital, serta penguatan tata kelola sekolah melalui pengembangan sistem administrasi elektronik.

Salsa Melania Aquina sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan sebagai milenial jangan sia-siakan kesempatan ini karena di era digital sangat mudah berbagi informasi, dan sosial media menjadi tolak ukur setiap orang. Dari pengalamannya, Salsa menjelaskan selama penggunaan media sosial banyak manfaatnya diantaranya memperluas pertemanan dan jaringan. 

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Peserta Winda Aulia memberikan pertanyaan kepada kepada Arief Rama Syarif S.T, M.Kom, di zaman sekarang ini bagaimana cara melindungi sosmed kita dari peretas (hacker), Narasumber menjawab gantilah password secara berkala, ganti pin handphone, dan pastikan log out web setelah selesai digunakan.

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.