Literasi Digital - Cerdas Bermedsos Generasi Millenial


WEBINAR LITERASI DIGITAL “CERDAS BERMEDSOS GENERASI MILLENNIAL” - KOTA JAMBI

BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi, Provinsi Jambi mulai bergulir. Pada Rabu, 9 Juni 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Cerdas Bermedsos Generasi Millennial”

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen Umum, Mahasiswa, Dosen, Polri, TNI, Guru dan Siswa SMA/SMK/MA ini, sukses dihadiri oleh 759 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya yakni Wiki Syafril A.Md, Chief of Tourism Indonesia Creative Community; Tengku Adri Muslim, Praktisi Komunikasi Digital; Herri Novealdi., S.H., M.H., Dosen UIN & Trainer Cek Fakta/Hoax Busting and Digital Hygiene; dan Ade Novia Maulana, M.Sc, Dosen UIN & Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Salsa Melania Aquina bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Pada Sesi pertama, narasumber Wiki Syafril A.Md berbicara mengenai “Tips Menggunakan aplikasi Media Sosial”. Media sosial adalah wajah kita, setiap yang diposting merupakan apa yang dilihat oleh orang lain. Contoh nya adalah Facebook yaitu aplikasi pertemanan dan membanguan jaringan. Kemudian ada instagram yaitu aplikasi berbagi foto, tiktok yaitu aplikasi berbagi video singkat, youtube yaitu aplikasi berbagi video, twitter yaitu aplikasi berbagi informasi.

Giliran pembicara kedua, Tengku Adri Muslim dengan tema “Bermedsos Sehat dan Aman”. Disampaikan oleh Tengku akan berbahaya jika tidak mempunyai ilmu dalam bermedia sosial karena media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.  Pengetahuan mengenai cara menggunakan media sosial diperlukan untuk kehidupan saat ini, yaitu dengan memahami bagaimana fungsi media sosial dan penggunaannya yang baik, dan juga untuk kehidupan masa depan, yaitu dengan mengetahui dampak penggunaan media sosial untuk masa depan. Setiap platform memiliki karakteristik namun platform tersebut tidak dapat membendung dampak yang terjadi. Ketika tidak ada yang mengedukasi, media sosial berpotensi merusak masa depan. Aman dan Sehat menggunakan gadget dan bermedia sosial yaitu dengan tidak mengumbar data private, awasi medsos anak, hindari hoax, optimalkan fitur privacy setting, bentuk persepsi positif, ikuti dan bergabung dengan kelompok yang positif. Narasumber menutup materi dengan menyampaikan bahwa konten media sosial adalah investasi di masa depan.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Herri Novealdi., S.H., M.H. dengan tema “Dampak Hoaks dan Kiat Menangkal Mis-informasi”. Misinformasi yaitu informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Sedangkan disinformasi yaitu informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu ini salah, dan sengaja untuk disebarkan. Ada 7 macam mis-disinformasi yaitu, satire, konten menyesatkan, konten aspal, konten pabrikasi, konten tidak nyambung, konten salah, konten manipulative. Kemudian Narasumber juga menyampaikan 7 alasan dibalik dis-informasi yaitu, jurnalisme yang lemah, buat lucu-lucuan, sengaja membuat provokasi, partisanship, cari duit (clickbait – iklan) Gerakan politik, serta propaganda.

Pembicara keempat, Ade Novia Maulana, M.Sc memberi materi dengan tema “Media Sosial dalam Demokrasi di Indonesia”. Ade menyampaikan Internet mengubah dunia, mengubah perilaku dan kebiasaan. Media social dari tahun ke tahun selalu meningkat dan bertambah. Media sosial sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia, mayoritas pengguna sosial hanya berkumpul dengan lingkupnya saja sehingga sulit menerima perbedaan.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 37 kali webinar yang diselenggarakan di kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. Webinar berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2021.


(MediaLitdig21-S1TA)