Literasi Digital Kabupaten Bener Meriah - Bijak Bermedsos di Era Digital


BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh kembali bergulir. Kali ini mengusung tema “Literasi Digital - Bijak Bermedsos di Era Digital”.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, tanggal 15 Juni 2021, pukul 09.00 - 12.00 ini mengupas tentang cara bermedsos yang bijak dan bagaimana menjadi warga global melalui media sosial.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Kegiatan yang  secara nasional telah dibuka oleh Presiden Jokowi ini dilaksanakan secara simultan di semua daerah dengan target 10 juta partisipan mengikuti webinar dan tersentuh oleh literasi digital. 

Pada webinar yang menyasar target segmen umum sukses dihadiri oleh sekitar 400 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Cecep Nurul Alam, S.T., M.T, Kepala Dinas e-Learning; Meida Rachmawati, S.E., M.M., M.H, Dosen dan Direktur Nusantara Training and Research; Hasra, S.Fili; dan Rahmi Febriana, S.Si., M.Si, Dosen Universitas Gajah Putih. Penggiat media sosial yang juga Komedian & Konten Kreator, Fikri Haikal bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo memberikan sambutan.

Pada Sesi Pertama, Narasumber Cecep Nurul Alam, S.T., M.T. menyampaikan materi tentang memahami fitur keamanan di berbagai aplikasi di media sosial. Media digital memang mempunyai dampak positif dan negatifnya tersendiri. Dalam bermedia sosia kita harus menggunakan prinsip THINK, atau is it True, is it Helpful, is it Illegal, is it Necessary, and is it Kind. Gunakanlah media sosial sesuai dengan minat, lalu batasi penggunaanya dengan jadwal dan durasi tertentu. Gunakan waktu tunggu atau antar atau selang untuk melihat homepage (berita). Kemudian hindari mempercayai berita hoax, cek kembali fakta dari berita tersebut, siapa yang menulis, dan jangan mudah terprovokasi. 

Giliran pembicara kedua, Meida Rachamawati, S.E., M.M., M.H. membicarakan tentang pentingnya media sosial dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Media sosial diperuntukkan sebagai wadah bagi para penggunanya agar dapat berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual. Semuanya kembali pada kecerdasan kita dalam menggunakan media sosial. Media sosial memiliki threats and opportunities. Threats misalnya terjerumus informasi palsu, atau terpapar ideologi luar yang menyebabkan menurunnya sifat cinta tanah air. Opportunities diantaranya yaitu luasnya cakupan informasi media sosial, dapat memperoleh pembelajaran cinta tanah air, dan sebagai wadah berkarya, berbisnis dan mendapatkan penghasilan.

Tampil sebagai pembicara ketiga Hasra, S.Fili, M.Ap. menyampaikan materi tentang bagaimana generasi sekarang mampu cerdas dalam menyikapi berita hoax di media sosial.  Era arus dan gelombang informasi yaitu didukung oleh kemajuan teknologi menciptakan limpahan arus informasi. Ada beberapa ciri hoax : hoax cenderung memiliki judul yang kontroversial, fakta nya tidak jelas, foto yang tidak sesuai dengan isi berita, dan akun penyebar berita hoax tersebut baru dibuat. Orang-orang yang menyebarkan hoax memiliki motifnya tersendiri, seperti ekonomi, ideologis, politis, dan untuk kesenangan diri. Istilah yang semakna dengan hoax dalam jurnalistik adalah libel yang berarti berita bohong atau tidak benar. Hoax dilakukan dengan niat tidak jelas atau bahkan buruk, dan bertujuan membuat opini sesat di publik. 

Pembicara keempat, Rahmi Febriana, S.Si., M.Si, menyampaikan tentang penyebab terjadinya hoax. Hoax bisa dibuat dengan sengaja, tujuan pembuat hoax awalnya hanya sekedar iseng atau lelucon, serta banyak orang yang merasa hebat kalau menjadi yang pertama dalam menyebarkan tanpa memikirkan benar atau tidaknya. Langkah yang dapat dilakukan untuk memerangi hoax, kita bisa melapor ke kelompok anti-hoax, melapor ke kementerian KOMINFO, dan berkomunikasi dengan tim cyber crime kepolisian. Dampak yang terlihat dari penyebaran hoax diantaranya dapat memicu perpecahan dan menurunkan reputasi korban, dan menguntungkan pihak tertentu. Cara menghindari berita hoax yang paling utama adalah harus bersikap skeptis, belajar menilai kabar, periksa waktu penerbitan informasi, bertanya kepada ahli, dan lawan dengan humor.

Fikri Haikal sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, masyarakat memang harus memilih media sosial mana yang paling cocok dengan kepribadian, dan sesuai target konten yang dibuat. Fikri membuat konten mengenai kejujuran yang dikemas dengan komedi. Dalam membuat karya atau konten perlu bagi kita untuk ikut berproses seperti dalam membuat ide, membuat naskah atau persiapannya. Karena, hal itu merupakan kebebasan berekspresi sesuai dengan bakat diri kita sendiri dan tidak mengikuti arus yang ada. 

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Amnisyar memberikan pertanyaan kepada Rahmi Febriana, S.Si., M.Si, bagaimana cara  membedakan apakah berita yang kita dapat itu berita hoax atau tidak? Narasumber menjawab cara membedakan berita hoax dan berita fakta bisa dengan melihat sumber atau media yang menyebarkan, biasanya berita hoax itu tidak jelas dan judul berita tersebut provokatif. Kemudian, kita bisa melihat foto atau video yang ditampilkan, kemudian cek nama penulisnya.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 10 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Bener Meriah. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. Webinar berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2021.

(MediaLitdig21_S1TA)