Literasi Digital Kota Medan "Menjadi Mahasiswa Cerdas Digital"


BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, dengan mengusung tema “Menjadi Mahasiswa Cerdas Digital”

Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, tanggal 22 Juni 2021 pukul 09.00 - 12.00 ini mengupas tentang cara menjadi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi cerdas pula secara digital. 

Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Mahasiswa sukses dihadiri oleh 852 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Prayudy Widyanto, ST., MM, Professional Business Coach; Tengku Adri Muslim, Praktisi Komunikasi Digital; Dr. Mardianto, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSU; dan Anggia Sari Lubis, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi UMN Al Washliyah Medan. Penggiat media sosial yang juga seorang Penulis dan Content Creator Rezky Firmansyah, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama, Prayudy Widyanto, ST., MM. menyampaikan materi berjudul “Peraturan dan Etika Digital”. Tujuan dibuatnya UU ITE Tahun 2008 adalah untuk mencerdaskan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia, mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pendapatnya secara mudah di dunia digital. Kita semua harus memiliki literasi digital, lihat dulu apakah suatu konten baik atau malah menyesatkan dan tidak terlalu penting untuk dibagikan ke orang lain. Baca dahulu siapa yang membagikan, judulnya, narasi, alamat URL, nama penulis dan susunan tim redaksinya, dan isi artikel. Selalu jaga sopan santun dalam berinteraksi, perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan.

Giliran pembicara kedua, Tengku Adri Muslim membawakan materi “Memahami Keamanan Digital”. Tips aman di dunia digital yang pertama password, PIN, OTP adalah milik kita dan sangat rahasia jangan beritahu kepada orang lain. Gunakan password unik dan berbeda pada tiap-tiap platform, setting autentikasi dua faktor, serta email, platform, dan aplikasi terhubung dengan nomor HP. Lalu aktifkan anti virus dan anti malware, lakukan penyimpanan data di hard disk eksternal atau cloud seperti Google Drive secara berkala. Jangan sembarang posting dan pahami aspek hukum, jangan publikasikan informasi pribadi dan keluarga dan yang terakhir jangan tinggalkan jejak digital yang buruk.

Tampil sebagai pembicara ketiga Dr. Mardianto, M.Pd dengan materi “Menebar Kebaikan di Dunia Digital”. Beberapa fenomena negatif yang terjadi di ruang digital yaitu hate speech, fake news, perundungan, plagiarism, pornografi dan pronoaksi. Tugas mahasiswa di ruang digital memang harus menjadi pintar, menjadi benar dalam menggunakan media digital, dan menjadi segar dalam menciptakan budaya digital yang baik.

Pembicara keempat Anggia Sari Lubis, SE., M.Si. mengisi webinar dengan materi berjudul “Making Indonesia 4.0 With Digital Skills”. Sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya. Masyarakat tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Digital skills mempunyai empat area yaitu pengetahuan dasar mengenai mesin pencarian informasi, cara penggunaan, dan pemilahan data.

Rezky Firmansyah sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan di era sekarang mau tidak mau kita harus siap dalam menghadapi era digital. Maka kenalilah diri terlebih dahulu sebelum kita mempelajari banyak hal. Perbanyak referensi kita agar terhindar dari plagiasi, banyak sumber yang bisa didapat dengan eksplor dan membaca karya-karya orang lain. Integritas adalah kunci dalam berkarya di media digital.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti salah satu peserta, Imelda memberikan pertanyaan kepada Dr. Mardianto, M.Pd, siapa saja yang bisa memanfaatkan literasi digital? Narasumber menanggapi, siapa saja yang melek digital, tidak ada Batasan. Pada bagian-bain tertentu memang konten dan isi harus disesuaikan dengan usia. Pembuat konten harus bisa melihat kontennya akan dibaca dan dilihat oleh siapa. Pemerintah juga membuat aturan-aturan terkait konten-konten yang sesuai usia.

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.