Lukisan goa tertua Dunia Ada di Sulawesi Selatan
Lukisan gua tertua
BERITANESIA.ID - Lukisan goa tertua Dunia telah ditemukan oleh para
Arkeolog dunia di wilayah Indonesia. Berada di dalam Goa Leang Tedongnge,
Sulawesi Selatan. Gambar cadas yang ditemukan pada permukaan batu keras di
dinding Goa atau Batuan Karst adalah bentuk penggambaran figuratif dari babi
kutil Sulawesi, yakni spesies babi hutan endemik pulau ini, yang masih bisa
dijumpai di Sulawesi hingga saat ini.
Seperti yang diungkapkan Profesor Adam Brumm dari
Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE), salah satu pemimpin
peneliti tim Griffith-Arkenas, yang melakukan riset tentang lukisan prasejarah
tertua Dunia berkerjasama antara Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas)
dengan Universitas Griffith, Australia. “Lukisan babi kutil Sulawesi kami
temukan di goa kapur Leang Tedongnge yang sekarang menjadi lukisan karya seni
paling awal di dunia, sejauh yang kita ketahui,"
Berukuran 136x54 cm dengan garis besar dua tangan
manusia yang dilukis di atas pantat Babi, lukisan yang baru ditemukan ini
merupakan yang paling terpelihara dengan baik, menurut Prof Brumm.
Lukisan tersebut dibuat dengan coretan pigmen ungu
kemerahan di dalam karst batu kapur Maros-Pangkep di Sulawesi, Indonesia.
Selain lukisan babi utama, para ilmuwan juga menemukan lukisan dua babi utuh
yang tampak saling berhadapan di dalam gua serta empat stensil tangan yang
dicat. Dari sini disimpulkan bahwa lukisan itu dibuat setidaknya 45.000 tahun
lalu, menjadikannya sebagai lukisan gua figuratif tertua yang pernah ditemukan.
Dilansir dari IFL Science, Jumat (15/1), ini dinyatakan sebagai
karya seni figuratif karena penggambaran yang jelas dari suatu objek dari dunia
nyata.
Penemuan ini membuktikan bahwa "tradisi seni
gua manusia modern pertama tidak muncul di Zaman Es Eropa, seperti yang selama
ini diduga, tetapi mungkin lebih awal di Asia atau bahkan di Afrika, tempat
spesies kita berevolusi", kata anggota arkeolog Adam Brumm, yang merupakan
seorang arkeolog dari Griffith University di Brisbane, Australia. Hasil riset
penelitian tersebut telah dipublikasikan (13/1) di jurnal ilmiah Science
Advances.
Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2013 dan survei gambar cadas tersebut secara intens dimulai pada tahun 2015 hingga sekarang. "Leang Tedongnge ditemukan oleh Basran Burhan (arkeolog Indonesia dari Sulawesi Selatan) dan kawan-kawan mahasiswa Unhas (Universitas Hasanuddin)," kata Adhi yang merupakan peneliti Arkenas yang sedang menempuh PhD di Griffith
Penulis : Vani
Muhammad Rafli
Editor : TNA