Mulai 29 Juli Ibadah Haji Hanya untuk 1.000 Jemaah
BERITANESIA.id - Pemerintah Arab Saudi mengurangi
kuota haji tahun 2020 secara drastis menjadi hanya 1.000 jamaah. Pelaksanaan
ibadah haji di tengah pandemi virus corona Covid-19 akan dimulai pada 29 Juli
2020, menurut keterangan pihak berwenang, seperti diberitakan frencenews.com yang
mengutip AFP,
Senin, 21 Juli 2020.
Sebelum
adanya pandemi, selama musim haji ada sekitar 2,5 juta jemaah yang
mendatangi Tanah Suci untuk melaksanakan rukum Islam yang kelima. Pelaksanaan
ibadah haji tahun ini diadakan di bawah protokol kesehatan yang ketat. Selain
jumlah yang terbatas, akses masuk juga hanya untuk jamaah di bawah usia 65
tahun dan tanpa penyakit kronis.
Kuota 1.000 jemaah haji itu untuk mereka yang sudah datang di Kerajaan.
"Puncak
ibadah haji yakni wukuf di Arafah jatuh pada hari Kamis," kata pejabat
resmi Saudi
Press Agency mengutip Mahkamah Agung.
Sebelumnya
pada bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan akan membuka ibadah haji dengan kuota
jemaah yang sangat terbatas. Hal ini merupakan sebuah keputusan yang penuh
dengan bahaya politik dan ekonomi di tengah negara tersebut berjuang melawan
lonjakan virus Covid-19.
Pejabat
Kementerian Urusan Haji Arab menyebutkan bahwa kuota 1.000 jemaah itu untuk
mereka yang sudah datang di Kerajaan. Dari jumlah tersebut, 70% warga asing dan
sisanya penduduk lokal.
Keputusan
untuk tidak membuka jemaah dari luar Arab merupakan yang pertama kali ini
memicu kekecewaan di kalangan muslim di seluruh dunia, meskipn banyak yang
menerima dan memahami karena pandemi. Liga Dunia Muslim yang berpusat di Saudi
dan Organisasi Kerjasama Islam mendukung keputusan pemerintah Arab sebagai
langkah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para jemaah.
Namun
keputusan pembatasan kuota haji itu membuat geram kaum Muslim garis keras kaum
muslim garis keras. Mereka menilai, pemerintah Arab menganggap agama sebagai
masalah kesehatan.
Sementara
itu, para jemaah akan menjalani tes Covid-19 sebelum sampai di kota
Arab
Saudi mencatat 253.349 kasus positif Covid-19, dengan jumlah kematian sebanyak
2.523 orang. Ini menjadikan Arab mencatat korban tertinggi di antara
negara-negara Teluk Arab.
Sumber :
tagar.id