Pemuda Warga Demak Diculik, Pelaku Minta Tebusan Rp2,6 Juta


BERITANESIA.ID- Seorang petugas kebersihan atau cleaning service sebuah tempat karaoke di Semarang diduga telah menjadi korban penculikan. Dia hilang tak pulang ke rumah sejak 17 November 2021 lalu.

Korban bernama Bagus Pujianto (20). Dia warga Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah.

Menurut keluarga, sebelum hilang, Bagus sempat diantar oleh adiknya ke terminal Penggaron Semarang untuk kemudian naik bus Trans Semarang ke kawasan Simpang Lima dan kemudian jalan kaki ke tempat kerjanya.


Malam harinya, Bagus yang biasanya pulang kerja minta dijemput lagi di terminal Penggaron pukul 22.00 WIB. Hingga pukul 23.00 WIB, tak ada kabar dari Bagus. Ponselnya tak aktif saat ditelepon.

"Ditelepon, HP-nya tidak aktif. Kita cari di Penggaron sampai pagi, enggak ketemu," kata Fai, kakak Bagus.

Esok harinya, pihak keluarga mencoba mendatangi tempat kerja Bagus yakni GAIA Karaoke di Jalan Gajah Mada Semarang. Berdasar penuturan rekan kerjanya, Bagus ternyata tak masuk kerja. Pihak keluarga pun bingung, sampai akhirnya memutuskan untuk melapor ke Polsek Mranggen Demak.

"Esoknya kita cek tempat kerjanya di GAIA karaoke, ternyata malah Bagus enggak masuk kerja.
 Rekan kerjanya sampai bingung karena harus menggantikan hari itu. Keluarga pun jadi bingung, akhirnya lapor Polisi di Polsek Mranggen. Tapi oleh Polisi katanya kalau belum dua hari belum bisa dikatakan hilang. Ya sudah kita balik lapor esok harinya karena Bagus belum pulang juga," ujar Fai.

Seminggu hilang, kabar Bagus makin tak jelas. Keluarga pun pada Jumat (26/11) tiba-tiba menerima telpon dari orang tak dikenal yang mengaku menculik Bagus.


Khawatir rekayasa, keluarga meminta pelaku untuk melakukan video call agar dapat melihat benar tidaknya Bagus bersama pelaku atau tidak. Tak berselang lama, pelaku menghubungi keluarga dengan video call dan menunjukkan kondisi Bagus di dalam sebuah kamar dengan kondisi tertekan.

"Ternyata benar, tak sampai 5 menit, pelaku melakukan video call dan menunjukkan Bagus sedang di dalam sebuah kamar. Pelaku pun meminta tebusan 2,6 juta rupiah", ujar Fai.

Dua hari berselang, yakni pada Minggu (28/11), pelaku mengirimkan pesan video yang menunjukkan kondisi Bagus masih baik, namun bukan tidak mungkin Bagus akan dibunuh bila uang tebusan tidak dikirim. Merasa panik, keluarga akhirnya mengirim uang 1,5 juta rupiah ke pelaku.

"Ada pesan video yang dikirim pelaku. Di situ nunjukkin kondisi Bagus dan di situ ada suara pelaku yang akan bunuh Bagus bila tebusan tak segera dikirim. Lha kita ini bingung, keluarga kecil keluarga enggak mampu, ya sudah kita kumpulin dari saudara semua terkumpul Rp1,5 juta terus kita kirim ke rekening yang diberi pelaku," kata Fai.


Keluarga yang kembali melapor ke Polsek Mranggen akhirnya diminta melapor ke Polrestabes Semarang karena dugaan penculikan dilakukan di wilayah hukum Polrestabes Semarang, yakni kemungkinan di terminal Penggaron atau di halte bus Simpang Lima.

"Kemarin malam kita ke Polrestabes Semarang mengadu dan kebetulan langsung ketemu Kanit Resmob. Akan segera ditindaklanjuti. Semoga Polisi bisa menemukan Bagus. Saya mohon dengan sangat pak Kapolri, pak Kapolda Jateng, Kapolrestabes Semarang, bantu tolong kami",' tutup Fai sembari menitikkan air mata.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aduan terkait orang hilang atas nama Bagus Pujianto. Donny pun meminta Tim Resmob untuk melakukan penyelidikan.

"Iya sudah sampai ke kami kemarin. Ini lagi kita dalami, Tim Resmob kami terjunkan untuk penyelidikan", ungkap Donny.

( Df )


Tags