Pilih Kondotel Berbasis Syariah


Istilah “syariah” yang sering kita dengar diperusahaan perbankan memang sudah tidak asing lagi. Terkadang orang akan sedikit memikirkan akan bunga bank yang hukumnya masih rancu jika dikaitkan dengan hukum syariah islam. Untuk itu mulai banyak di keluarkan penawaran yang berbasis syariah tujuannya adalah agar mereka tidak keluar dari batas ilmu agama khususnya islam. Sehingga orang tidak lagi ragu untuk beraktivitas. Tidak hanya digunakan di dunia perbankan saja, melainkan juga di dunia investasi bisnis. Bisnis kondominium hotel (kondotel) kini menjadi incaran para investor. Di sisi lain, bisnis berbasis syariah juga mulai tampak menarik. Menurut Vice Director of Business Development Metropolitan Golden Management Bayu Waskito Nugroho, pasar syariah memang tengah booming. Bukan hanya pada produk makanan, namun juga perbankan, serta gaya hidup yang mulai mengadaptasi dasar-dasar syariah. Karena itu, langkah jaringan hotel baru berbasis syariah, Fitra Hotels, membuka Fitra Hotel Majalengka bersama Horison Group di Majalengka merupakan langkah menarik. Alasan akan basic kehidupan yang mencanangkan prinsip syariah menjadi sasaran empuk mereka dalam membuka rancangan bisnis tersebut. Direktur Utama Fitra Hotels, Irfan Basyuni, mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng Horison Group sebagai pengelola kondotel tersebut. Horison Group sendiri sudah membuktikan kemampuannya mengelola hotel berbasis syariah di bawah nama Hotel Aziza.  "Fitra Hotel Majalengka ini dibangun dengan mengadopsi gaya desain Timur Tengah untuk memenuhi permintaan penginapan berbasis syariah yang berkualitas di Majalengka," jelas Irfan. Banyak harapan dalam pembangunan investasi tersebut salah satunya agar , usahanya membangun kondotel berbasis syariah tersebut bisa menjadi sumber investasi yang halal, khususnya untuk masyarakat muslim moderen. Pasalnya, meski berlabel syariah, namun kondotel ini akan dikelola dengan profesional dan menggunakan sistem perbankan syariah yang juga sudah berjalan dengan baik di Indonesia.



"Nilai investasi kita akan menggunakan sekitar Rp71 miliar, dengan lahan. Kita juga akan menggunakan Bank Muamalat sebagai partner. Pembayarannya dari BCA Syariah. Kita saat ini sedang penjajakan juga dengan Muamalat untuk KPA-nya," imbuhnya. Pada kesempatan sama, Irfan juga menjelaskan bahwa pihaknya menawarkan bagi hasil minimal 10 persen per tahun dalam tiga tahun pertama. Kemudian, ada pula pembagian keuntungan hingga 50 persen. Bagi investor yang ingin mengembalikan investasinya, Fitra Hotel Majalengka juga menawarkan pilihan buy back di tahun kedua setelah hotel beroperasi. Investor juga berhak atas 21 poin menginap per tahun. Adapun pembangunan Hotel Fitra Majalengka menurut rencana akan dimulai pada September mendatang dan akan beroperasi pada pertengahan 2016. Di tahap pre-sale ini, Fitra Hotels masih menahan penjualan kamar suite. Irfan mengatakan, pihaknya baru membuka penjualan kamar-kamar deluxe sebanyak 40 kamar dengan harga masing-masing sekitar Rp 600 jutaan. Dia berharap, dalam tiga bulan mendatang, 40 kamar ini habis terjual.

Sebenarnya, di atlas tanah seluas 3.000m2 di Kabupaten Majalengka, Fitra Hotel Majalengka akan memiliki 171 kamar deluxe, tiga junior suite, tiga executive suite, dua royal suite, dan satu royal penthouse. Hotel tersebut juga akan dilengkapi dengan tempat ibadah, 10 ruang rapat, restoran, kedai kopi, dan kios komersial. Irfan bertekad, pihaknya tidak hanya akan berhenti di Majalengka. Ke depannya mau ekspansi ke beberapa daerah juga. Balikpapan, Kudus, Depok, dan mungkin juga Palangkaraya. Rencana ini diharapkan dapat membuka pikiran para investor muslim yang modern dalam menanamkan modal bisnisnya.

 

Tags