Plt Kepala Dinas KOMINFO Kabupaten PALI Beri Sambutan Webina Literasi Digital


BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, dengan mengusung tema “Adaptasi Peserta Didik dan Guru dalam Pembelajaran Digital”.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, tanggal 24 Juni 2021 pukul 09.00 - 12.00 ini mengupas tentang fenomena pembelajaran jarak jauh di era digital yang sudah menjadi kebutuhan di Indonesia bahkan sejak sebelum Pandemi Covid-19.

Pada webinar yang menyasar target segmen Guru Sekolah Dasar Se-Kabupaten PALI ini sukses dihadiri oleh sekitar 550 peserta daring. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Hemat Dwi Nuryanto, DEA., Founder & CEO Startup Crayonpedia; Dr. Teguh Widodo, A.KS, M.TP, Peneliti Sosial Demografi di BKKBN; Dr. Alamsyah, SIP, M.Si, Dosen FISIP Univ. Sriwijaya; dan Haris Munandar, S.Pd Fis.,M.Si., Sekretaris Dinas Pendidikan PALI. Penggiat media sosial yang juga Penulis dan Content Creator Rezky Firmansyah, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo dan Patisman, S.Pd,. M.Si, Plt Kepala Dinas KOMINFO Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.

Pada sesi pertama Narasumber Hemat Dwi Nuryanto, DEA menyampaikan materi tentang digital skills dalam pendidikan di era digital. Ia menjelaskan membuat konten dokumen itu biasanya menggunakan Aplikasi Microsoft Office, lalu jika ingin editing video, bisa menggunakan Kinemaster, atau Adobe Premiere. Untuk editing konten audio bisa menggunakan Adobe Audio. Untuk mempresentasikan materi yang kita buat dapat menggunakan Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams, sedangkan untuk menyebarkan konten yang berbentuk video kita bisa menggunakan Instagram, Tiktok, atau Youtube. Dan yang terakhir untuk menyampaikan konten audio bisa menggunakan Spotify atau Anchor.

Tampil sebagai pembicara kedua yaitu Dr. Teguh Widodo, A.KS, M.TP. yang menjelaskan tentang  Fitur Keamanan Pada Aplikasi Pembelajaran Online. Pembaharuan Aplikasi dan kode keamanan akan memberikan akses ke fitur terbaru serta meningkatkan keamanan pada aplikasi yang kita gunakan. “Aman” sebenarnya banyak maknanya, pada basis komputer aman berarti aman dari spam, hacker dan penyadapan data. Oleh karena itu jaringan jaringan yang digunakan juga harus aman, dengan cara gunakan VPN ( Virtual Private Network, fungsi VPN adalah untuk kerahasiaan, keutuhan data dan autentikasi sumber.

Sebagai pembicara ketiga tampil DR. Alamsyah, SIP., M.Si. menyampaikan materi tentang berinteraksi di ruang digital. Pali adalah daerah pemekaran, meskipun Sumsel rata-rata petani karet, tapi penduduknya sudah banyak yang menggunakan internet. Tugas kita sebagai pendidik adalah bagaimana kita terus memerangi permasalahan dampak negatif dari penggunaan teknologi digital. Prinsip-prinsip yang harus ditanamkan ke anak didik diantaranya adalah bertanggung jawab, saring sebelum sebar, meneliti kebenaran informasi, menghormati keragaman sudut pandang, cerdas, sehat, jangan emosional dan perangi konten negatif. 

Pembicara keempat Haris Munandar, S.Pd Fis.,M.Si menyampaikan materi tentang digital culture dalam adaptasi pembelajaran di era digital. Budaya atau kultur digital adalah produk dari teknologi yang meresap dan akses tanpa batas ke informasi. Kita sudah berada pada abad 21 yang merupakan era digital, yang mendobrak cara pandang konvensional menjadi super-digital, dimana segala sesuatu mudah diakses, yang membuat kita  harus menjadi pintar karena akses yang mudah. Dampak dari digitalisasi yaitu teknologi telah merebut posisi manusia sebagai produsen budaya, manusia merasa hidup dalam kekosongan makna, dan tidak semua orang mampu menyelami hidup yang begitu cepat berubah. Lalu perkembangan pesat dunia media, di satu sisi media menjadi ujung tombak kemajuan, disisi lain media menjadikan manusia sekedar sebagai komoditas.

Rezky Firmansyah sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menghimbau untuk peserta supaya makin cakap, manfaatkan media sosial untuk manfaat yang seluas luasnya.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Hasannudin memberikan pertanyaan kepada kepada Tengku Adri Muslim, bagaimana aturan dari pemerintah Indonesia terkait dengan jaminan keamanan data di aplikasi digital yang dibuat? Narasumber menanggapi kita sudah dilindungi oleh UUD, termasuk didalamnya pelanggaran yg berhubungan dengan itu. Itu untuk legalitas negaranya sendiri, tapi yang berhubungan dengan datanya itu sendiri yang menjaga adalah Lembaga yang memiliki aplikasi tersebut.

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.