Puluhan Peninggalan Rasulullah akan Dipamerkan di Bogor dengan Protokol Kesehatan yang Ketat

BERITANESIA.ID, Bogor - Di tengah situasi Pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru, Kota Bogor akan menyelenggarakan pameran Artifak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi .
Pameran yang diprakarsai oleh Indonesia Merindu akan diselenggarakan selama kurang lebih 30 hari. Puluhan peninggalan rasulullah seperti rambut, janggut, tapak kaki Rasul dan pedang sahabat juga menjadi sebagian dari artifak yang akan dipamerkan. Diharapkan pada awal Agustus mendatang kegiatan ini akan dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Rencana penyelenggaraan pameran Artifak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi ini disampaikan langsung oleh pihak Indonesia Merindu kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Sekretariat Gugus Tugas, Rabu (24/06/2020) sore.
M. Nur Asyik selaku perwakilan panitia menyampaikan, maksud kedatangannya ke Gugus Tugas bersama tim meminta arahan dan dukungannya kepada pemerintah terkait rencananya yang akan menyelenggarakan Pameran Artefak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi di Kota Bogor.
Tim Indonesia Merindu juga meyakinkan bahwa acara yang akan diminati sebagian umat muslim ini akan dilaksanakan dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Pada situasi saat ini, kami merasa perlu sekali berkomunikasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor agar bisa mendapat arahan petunjuk teknis kegiatan serta dukungannya dari pemerintah,” kata M. Nur Asyik.
Panitia Indonesia Merindu diterima langsung oleh Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman.
Pada kesempatan ini, Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim merespon positif pameran ini dan menyatakan, pada prinsipnya pameran Artefak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi ini merupakan kegiatan yang perlu direspon positif dan mengarahkan tim Indonesia Merindu teknis pelaksaan pameran yang merujuk pada protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Penulis : Nana
0 Comments