Satu Karyawan Yogya Junction Bogor Positif Covid-19
BERITANESIA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih memberlakukan uji coba
pusat perbelanjaan atau mal. Di masa uji coba seorang karyawan di Yogya
Junction, Kota Bogor, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Informasinya ada yang terkonfirmasi positif dari
pegawai Yogya Junction," kata Wakil Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dedie A. Rachim, Senin (13/7). Melalui
Detektif Covid-19, Dedie menjelaskan, pihaknya secepatnya melakukan pelacakan
dan penelusuran yang kontak erat dengan positif pemetaan.
Saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Yogya Junction
masuk dalam delapan sektor yang dikecualikan. Yogya Junction boleh beroperasi
karena menjual kebutuhan pokok. "Saat PSBB buka terbatas, hanya bahan
kelontong dan kebutuhan sehari-hari saja," jelasnya.
Yogya Junction termasuk satu dari delapan mal di Kota Bogor
yang diizinkan memperpanjang uji coba operasional selama Pra-Adaptasi Kebiasaan
Baru (AKB). Namun, usai ditemukannya kasus positif, Yogya Junction akan kembali
devaluasi izinnya.
"Yogya Junction ini kami laksanakan sesuai SOP (Standar
Operasional Prosedur). Harus hati-hati dan tidak menimbulkan kepanikan.
Mudah-mudahan bukan tanda-tanda ada klaster baru," ungkapannya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno,
menjelaskan karyawan yang positif berprofesi sebagai sales promotion girl
(SPG). SPG itu, sambung Retno, reaktif usai mengikuti rapid test yang digelar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor
pada Kamis (9/7).
Rapid test diperuntukkan bagi 154 karyawan sesuai dengan Surat
Edaran (SE) Menteri Perdagangan agar pelaku usaha harus memastikan karyawannya
bebas Covid-19, minimal dengan pemeriksaan rapid test. "Hasilnya
153 non reaktif, 1 reaktif kemudian dilakukan swab kepada yang
bersangkutan, hasilnya positif," jelas Retno.
Retno mengungkapkan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor dan General Manager (GM)
Yogya Junction untuk melakukan pelacakan kontak erat dengan SPG tersebut.
Dinkes, kata dia, langsung melakukan tes swab bagi orang yang dinyatakan orang
dalam pemantauan (ODP).
"Penelusuran kontak sedang dilakukan oleh tim detektif
Covid-19 (surveillance dinkes dan tim lacak di wilayah)," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menegaskan, jika ada kasus positif
Covid-19 di mal, rumah makan, toko dan lain-lain, maka Pemkot akan melakukan
tes swab menyeluruh di
tempat itu. Bima menyebut, tempat itu akan ditutup sampai ada kesimpulan dari
hasil swab. "Kami minta agar semua tetap waspada," kata Bima.
Sumber : Republika.co.id