Syekh Ali Jaber Ajak Para Dai Tak Salahgunakan Ruang Dakwah


BERITANESIA.id - Indonesia memberikan kesempatan yang luas kepada para dai untuk berdakwah. Indonesia juga menyediakan banyak kenikmatan dibandingkan dengan kehidupan di negara-negara lain. Setiap pemerintahan di Indonesia memperhatikan kehidupan beragama masyarakatnya. Majelis taklim tumbuh subur, masjid, dan musala di mana-mana.

"Di sini aman, nyaman, kebebasan berpendapat terjamin dengan baik. Jadi tinggal kita para dai memanfaatkan, dan jangan sampai menyalahgunakannya," kata Ali Saleh Mohammed Ali Jaber kepada tim Blak-blakan detik.com saat ditemui di kediamannya, Minggu pagi (20/9/2020).

Hafiz quran dan penceramah kelahiran Medinah itu menjadi perhatian publik setelah ditusuk Alpin Andrian saat tengah menyampaikan tausyiah di Lampung, Minggu (13/9/2020). Meski harus mendapat sepuluh jahitan di bagian lengan kanannya, semangat dakwah Syekh Ali Jaber tak surut. Setelah sehari beristirahat di Jakarta dan menerima sejumlah pejabat yang membesuknya, dia kembali berdakwah ke Malang dan Jember di Jawa Timur, dan Indramayu - Jawa Barat.

"Saya cukup lebih berhati-hati saja, bukan saya tidak punya takut. Kalau tidak (punya) takut itu malah harus diperiksa jiwanya," Syekh Ali Jaber berseloroh.

Ia mengajak para dai di tanah air untuk memanfaatkan kondisi dan berbagai fasilitas yang ada dengan menyampaikan pesan-pesan dakwah yang baik. Materi dakwah yang dapat menyatukan umaro (pemerintah) dan ulama, bersinergi.

Sebagai ulama, kata Ali Jaber, tak mungkin terbebas dari kekurangan dan kesalahan, demikian juga pemerintah. Karena itu daripada terus-menerus mempersoalkan kekurangan alangkah baiknya juga membahas dan menghargai hal-hal positif.

"Dari para pejabat, pemerintah, ulama saya yakin punyak banyak hal positif. Kenapa kita cuma melihat kekurangan dan yang negatif saja?," ujar Ali Jaber.

Kalau kita semua fokus mensyukuri nikmat, ia melanjutkan, kita tidak akan punya waktu untuk melihat kekurangan. "Sayangnya di antara kita seringkali lupa bersyukur dan lebih suka mengkritisi kekurangan," imbuhnya.

Selain bicara seputar prinsip-prinsip dakwah yang dijalaninya selama 12 tahun di Indonesia, Syekh Ali Jaber juga mengisahkan latar belakang pengetahuan dan ketertarikan dirinya dengan Indonesia. Dia juga ternyata tak cuma mumpuni di ruang dakwah, juga mahir dan cekatan di ruang dapur. "Kalau sedang dakwah saya dipanggil Syekh Jaber, tapi saat memasak di dapur saya Chef Jaber," ujarnya tertawa kecil.

Selengkapnya, saksikan Blak-blakan Syekh Ali Jaber, "Jangan Salahgunakan Ruang Dakwah" di detik.com, Senin (21/9/2020).



Sumber : detik.com

Tags