Tahukah Anda Andropause, Menopause pada Pria?
BERITANESIA.id - Sama seperti wanita, pria pun menghadapi menopause,
penurunan kadar hormon dalam tubuh antara usia 45 dan 65 tahun. Namun, gejala
menopause pada pria biasanya berbeda dari pria ke pria. Pasalnya penurunan
testosteron dan kadar hormon lainnya tergantung pada banyak faktor.
Dr Rashmi Rai, Kepala Medis dari Age
Éhance Clinic mengatakan menopause tidak secara jelas didefinisikan sebagai
periode menopause pada wanita, tetapi pria secara alami mengalami penurunan
kadar hormon dan lebih khusus testosteron seiring bertambahnya usia. Fase ini
secara medis disebut sebagai "Andropause" dan juga dikenal sebagai
menopause pria.
Apa saja gejala menopause pria?
"Andropause dapat menciptakan serangkaian gejala yang memengaruhi fungsi
fisik, seksual, dan psikologis pria juga respons kekebalan tubuh," kata Dr
Rashmi seperti dilansir The Indian Express.
Gejala yang terlihat, termasuk kelelahan
bersama dengan kekuatan fisik yang rendah. Secara emosional, pria cenderung
menderita kecemasan bersamaan dengan depresi dan perubahan suasana hati.
Dr Rashmi menekankan bagaimana
gejala-gejala ini dapat menjadi hasil dari kondisi yang ada, seperti diabetes,
stres tinggi, sistem pencernaan yang buruk, disfungsi usus, peradangan,
alkoholisme, dan bahkan merokok.
Namun, gejala-gejala tersebut biasanya
berbeda dari manusia ke manusia karena penurunan testosteron dan kadar hormon
lainnya tergantung pada banyak faktor. Tapi, pria umumnya mengalami disfungsi
ereksi atau kurangnya hasrat seksual seiring dengan penurunan tingkat kepadatan
tulang.
"Penting untuk memperhatikan dengan
cermat perubahan perilaku dan gejala fisik sebelum orang dapat menyimpulkan
bahwa mereka mengalami andropause. Dalam banyak kasus, seorang dokter perlu
mengesampingkan masalah medis yang mendasarinya mengatasi akar penyebab yang
dapat berkontribusi terhadap kondisi saat mendiagnosis jika seorang pria
mengalami andropause atau menopause pria, " jelas dia.
Menopause pria bisa diobati. Dr Rashmi
menyarankan untuk melakukan BHRT, pendekatan dengan konsep one size yang cocok
untuk semua pendekatan yang mencakup formulasi pribadi yang dirancang sesuai
kebutuhan spesifik individu yang dimiliki dokter.
"Penggantian testosteron identik
tubuh direkomendasikan ketika tubuh pria telah kehilangan kemampuan untuk
memproduksi cukup hormon ini sendiri," ujar Dr Rashmi.
Bahkan, herbal seperti ginseng atau
ashwagandha juga dapat digunakan untuk mengobati andropause bersama dengan
nutrisi, diet, dan koreksi ketidakseimbangan hormon yang optimal.
"Diet yang mengandung protein
optimal adalah kuncinya. Makan lemak yang baik dan sehat seperti Omega 3
membantu membangun fondasi yang lebih baik untuk produksi hormone,"
bebernya.
Sumber : Sindonews