Terekam CCTV, Begini Aksi Curang Warga Curi Cantolan Sedekah Sembako di Kudus


BERITANESIA.id - Warga Desa Rendeng Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki cara unik mengatasi krisis pangan di masa pandemi Covid-19. Mereka membuat cantolan sedekah sembako, agar bisa dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan.

Namun, niat baik warga untuk membantu sesama yang membutuhkan dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab. Beragam sembako yang dicantolkan di dinding pojok Jalan Ekaprayan RT 1 RW 1 Desa Rendeng, sempat habis karena dicuri oknum warga luar desa. Aksi tak terpuji itu pun diketahui setelah warga membuka rekaman CCTV.

Kepala Desa Rendeng Muhamad Yusuf  menuturkan segala aktivitas di depan cantolan terekam CCTV. Sehingga akan tampak orang-orang yang menaruh dan mengambil bungkusan sembako di cantolan tersebut. 

"Ada juga aksi seseorang yang mengambil seluruh bungkusan di cantolan sembako itu. Itu dilakukan oleh warga desa lain. Berhenti, diambilkan semua, dimasukkan di jok (jok sepeda motor),” kata Yusuf, Senin (13/7/2020).

Konsep saling berbagi ini terbilang unik. Yakni sebuah cantolan yang terpasang di dinding pojok jalan. Di cantolan itu terdapat beraneka bungkusan plastik berisikan sembako, mi instan, tempe, sayuran mentah, dan lainnya. Terdapat tulisan “Ambil secukupnya tonggomu keluargamu, guyub rukun migunani”.

Bungkusan itu dicantolkan oleh warga. Kemudian bungkusan itu boleh diambil warga yang membutuhkan, dengan jumlah sewajarnya, serta gratis. Terpantau di lokasi, ada sekira 10 bungkusan tergantung. Seorang warga setempat terlihat mengambil satu bungkus untuk kebutuhan di rumahnya.

Cantolan sembako ini adalah inovasi warga dan relawan. Hal itu sebagai bentuk kesadaran masyarakatnya dalam berpartisipasi di masa pandemi. “Dari warga sendiri, menyediakan apapun itu. Yang dibutuhkan masyarakat yang lebih ditaruh situ. Yang butuh bisa mengambil,” kata Yusuf.

Menurutnya, bahan sembako dan lainnya yang dicantolkan itu hampir setiap hari berganti. Bisa jadi berisikan tahu, tempe, sayur, gula atau lainnya. “Kalau mereka ada kelebihan, pasti. Dari warga, untuk warga,” ujarnya.

Keberadaan cantolan sembako itu memang menumbuhkan semangat warga untuk berbagi. Tidak heran jika setiap hari pasti ada bungkusan yang dicantolkan. Tidak ada jumlah batasan menaruh bungkusan di cantolan tersebut.

Perempuan muda, Liana Dewi (20), mengatakan dirinya bersama penduduk desa lainnya merasa terbantu dengan adanya bungkusan cantolan sembako. “Membantu sekali bagi warga yang terdampak Covid-19. Ini ada tahu, telur, sayuran, ya kebutuhan sembako. Ini bentuk kita saling membantu warga dengan warga yang lain,” kata Lia.

Sumber : iNews.id

Tags