Umat Islam Kembali Berduka


Hilangnya ilmu dengan wafatnya para ulama

BERITANESIA.ID - Umat Islam kembali lagi dibuat menangis khususnya di Indonesia atas wafatnya sosok ulama besar yaitu Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. Beliau dikenal sebagai ulama yang punya pengabdian dan dedikasi pada dakwah dan keumatan.

Beliau wafat sehari setelah wafatnya Syaikh Ali Jaber. Kabar meninggalnya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf disampaikan oleh Rabitah Alawiyah (ormas habib se-Indonesia). "DPP Rabithah Alawiyah mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya sesepuh Alawiyyin dan pimpinan majelis taklim Al Afaf," begitu keterangan resmi Rabithah Alawiyah, Jumat (15/1).

Sungguh di Awal tahun 2021 umat Islam khususnya di Indonesia dalam keadaan sangat berduka, karena banyaknya ulama-ulama yang meninggal pada bulan Januari ini. Diantaranya :

  1. Habib Ja’far bin Muhammad Al Kaff Kudus (1 Januari 2021)
  2. KHR.Muhaimin Asnawi – PP Al Asnawi Magelang (1 Januari 2021)
  3. KHR.Abdullah Nachrowi – PP Ash-Shogiri Bogor (2 Januari 2021)
  4. KHR.Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir – PP Al Munawir Krapyak (4 Januari 2021)
  5. Drs.M.Sai, M.HI – PP Nurul Yakin Malaka (5 Januari 2021)
  6. KH.Muhammad Nuruddin A.Rahman – PP Al Hikam Bangkalan (9 Januari 2021)
  7. Habib Abubakar bin Salim Al Hamid Bondowoso – (9Januari 2021)
  8. KH.Zainuddin Badrus – PP Al Hikmah Kediri (10 Januari 2021)
  9. KH.A. Yasin Asmuni – PP Hidyatut Thullab (11 Januari 2021)
  10. Drs.H.Ibnu Hazen – LTMNU (12 Januari 2021)
  11. Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (14 Januari 2021)
  12. Drs.KH.Hasyim Murtadho (Pengasuh pondok pesantren Assunniyah Sokaraja Banyumas) Meninggal Kamis 14 Januari 2021 Pukul 10.10 wib
  13. Al Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, meninggal Jumat, 15 Jan 2021.

Alfatihah.......

Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.” [HR. Bukhari]