Webinar Cerdas Bermedsos Generasi Milenial Kota Medan


BERITANESIA.ID - Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kota Medan, Provinsi Sumatera utara dengan mengusung tema “Cerdas Bermedsos Generasi Milenial”

Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, tanggal 24 Juni 2021 pukul 14.00 - 17.00 ini mengupas tentang tips dan trik untuk menggunakan media sosial dengan lebih bijak dan cerdas.

Pada webinar yang menyasar target segmen Mahasiswa dan Pelajar ini sukses dihadiri oleh 698 peserta daring. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Ika Meilani S.si, Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik, Koharudin S. T, Kepala Seksi Layanan Hubungan Media; Dr. Mustafa Kamal Rokan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara; Wilma Handayani, Guru SMK Negeri 10 Medan (Wakil Ketua Kurikulum). Penggiat media sosial yang juga Co-Owner @nrhxnabilia, Blogger @mrsdelonikacom, @escapeplan_id Nalia Rifika, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada sesi pertama Koharudin S. T, menjelaskan bahwa kita perlu menggunakan etika untuk membuat dan menghargai karya di dunia digital. Kemudian cara untuk menjaga keamanan data dalam bermedia sosial yang pertama adalah batasi informasi publik, bersikap skeptic, verifikasi password, dan jangan pernah membagikan kata sandi anda dengan siapapun. Dan ingat untuk selalu sopan, tidak mengandung SARA, dan berhati-hati dalam menggunakan tanda baca.

Tampil sebagai pembicara kedua  Ika Meilani S. si mengatakan hal yang perlu diperhatikan saat kita membuat konten di dunia digital adalah hak digital, hak untuk mengakses, menggunakan, membuat dan mempublikasikan hal-hal terkait dengan internet. Termasuk kebebasan berekspresi, privasi dan berserikat. Prinsip dasar cerdas bermedia sosial yaitu apakah benar? apakah ini manfaat? apakah ini baik? apakah ini perlu saya bagikan? dan apakah ini melanggar hukum?

Sebagai pembicara ketiga tampil Dr. Mustafa kamal Rokan yang mengajak untuk membuat konten agama yang positif di sosial media. Urgensi membuat konten agama positif di media sosial salah satunya adalah meredam radikalisme. Agama juga melarang dalam komunikasi yaitu Ghibah, Fitnah, Namimah, dan penyebaran permusuhan.

Pembicara keempat Wilma Handayani menjadi pembicara terakhir dalam webinar ini. Wilma menjelaskan Generasi milenial juga dikenal sebagai generasi Y, atau generasi langgas adalah kelompok demografi setelah generasi X. Generasi milenial memiliki sisi positif yaitu pikiran yang terbuka, mampu mengekspresikan perasaan, cenderung liberal dan optimisnya tinggi. Fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai pilar ideologis negara Indonesia merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Ruh Pancasila Dalam Bersosial Media menjunjung toleransi antar umat beragama, tidak membedakan orang berdasarkan SARA, Mengutamakan persatuan dan kesatuan, keputusan harus berdasar musyawarah mufakat, bersikap adil terhadap sesama.

Nalia Rifika sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui etika dalam bermedia sosial. “Saring Sebelum Sharing” itu penting sangat penting, karena kebanyakan orang kurang menyaring berita yang masuk. Cara memanfaatkan media sosial menurut Nalia adalah kita semua harus jadi Content Creator yg positif, dan jangan takut share sesuatu yang positif.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Peserta Mutiya Jubaidah memberikan pertanyaan kepada Wilma Handayani tentang bagaimana cara menerapkan nilai pancasila kepada masyarakat di media sosial? Wilma menanggapi gunakan kata-kata yang sopan, hindari sara, membatasi informasi bersifat pribadi, menghargai karya orang lain, kemudian pandai menyaring berita . Dengan menerapkan etika itu kita sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.