Webinar Literasi Digital Adaptasi Peserta Didik Dan Guru Dalam Pembelajaran Digital Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan kembali bergulir. Pada Rabu, 7 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Adaptasi Peserta Didik dan Guru dalam Pembelajaran Digital”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target guru, dihadiri oleh sekitar 273 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Ir. Prayudy Widyanto. M.M, Professional Business Coach; Dr. Kaswanto, S.P, M.Si, Dosen IPB dan Praktisi; Zulfakar Dhani, S.Sos, Kepala Dinas Pendidikan Ogan Komering Ulu Selatan; dan Ir. Lindawati, M.T, Rektor Universitas Baturaja. Ranityanurlita bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill. 

Pada Sesi pertama, Ir. Prayudy Widyanto. M.M menyampaikan kita harus menjauhi fix mindset, selalu beranggapan bahwa apa yang sudah ada tidak bisa dirubah. Sudah terbiasa dengan pola pengajaran yang lama. Digital menyusahkan karena harus belajar lagi. Tidak bisa menyesuaikan lagi karena sudah tua dan gaptek, oleh karena itu situasi kita mendorong kita untuk terbiasa dan belajar mengembangkan diri dalam situasi saat ini dimana pandemi covid-19 yaitu dunia digital.

Giliran pembicara kedua, Dr. Kaswanto, S.P, M.Si mengatakan bagaimana mengamankan akun media sosial yang digunakan, baik itu media sosial, perangkat lunak dan cara atau Langkah-langkah dalam pembuatan password agar lebih aman, serta sanksi yang akan diterima maupun penanganan konten ilegal yang ada pada internet.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Zulfakar Dhani, S.Sos menjelaskan pemanfaatan media belajar pembelajaran daring untuk menumbuhkan literasi digital pada masa darurat pandemi covid-19 di jenjang pendidikan. kolaborasi itu sangat penting dalam sistem pendidikan. Guru perlu memiliki kompetensi untuk mengimbangi anak didiknya, yaitu informasi, keterampilan untuk berinteraksi, pembuatan konten pendidikan, dan pemecahan masalah pendidikan.

Pembicara keempat, Ir. Lindawati, M.T menuturkan mengenai manfaat yang ada dalam transaksi online bagi pendiri bisnis maupun bagi pelanggan. Dengan adanya dan banyaknya platform e-commerce yang mendukung untuk mengembangkan manfaat yang ada dalam bertransaksi online.

Ranityanurlita selaku Key Opinion Leader menyampaikan saat pandemi tantangan kita adalah mengubah culture dan pola kita bergerak atau kebiasaan, itu adalah tantangan kita untuk  berubah yang dulunya kita serba offline maka sekarang kita dipaksa untuk serba online. Maka kita harus mempunyai mindset agar bisa menasehati keadaan sekarang dan terbiasa.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Abdillah yang bertanya bagaimana kiat Dinas Pendidikan OKU selatan dalam upaya menyikapi wilayah yang blank spot sinyal internet untuk tetap memaksimalkan proses belajar mengajar terkhusus saat belajar daring? Narasumber Zulfakar Dhani, S.Sos menanggapi di mana ada beberapa sekolah yang di mana koneksi internet tidak terhubung saat melakukan tes UNBK. Ada yang relatif murah yaitu penguat sinyal di mana bisa membantu memperkuat sinyal koneksi internet untuk melakukan ujian nasional.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/deo)

Tags