Webinar Literasi Digital Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar Di Internet Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir. Kali ini mengusung tema “Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet”.


Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 14 Juli 2021 pukul 19.00-22.00 ini mengupas tentang bijak bermedia sosial.


Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Kegiatan yang  secara nasional telah dibuka oleh Presiden Jokowi ini dilaksanakan secara simultan di semua daerah dengan target 10 juta partisipan mengikuti webinar dan tersentuh oleh literasi digital. 


Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum, sukses dihadiri oleh sekitar 247 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Indra Samsie, S.Kom.,M.Kom, Dosen dan Praktisi; Asrul Sani, S.T, M.Kom, M.T, Operating Manager PT. Mega Laras Lestari; Dr. Muhammad Abdi Lubis, M.Si, Ketua STAI-Nias; dan H. Saripuddin Daulay, S.Ag., M.Pd, Kepala Kemenag Gunungsitali. Penggiat media sosial Joddy Caprinata bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo memberikan sambutan.


Pada Sesi pertama, Indra Samsie, S.Kom.,M.Kom menyampaikan banyak persoalan terjadi Ketika kita berinteraksi dengan orang lain karena kita tidak memahami budaya mereka, kedua vidcall menjadi budaya sara, karena kita tidak paham terhadap konsep multikulturural terhadap lingkungan sekitar kita. Manusia adalah makhluk sosial. Maka mereka senang berinteraksi dalam dunia nyata maupun maya. 


Giliran pembicara kedua, Asrul Sani, S.T, M.Kom, M.T mengatakan jika dilihat perhari pengguna internet hampir 9 jam, dan bermedia sosial hamper 3 jam. Kalau kita menggunakan media sosial dengan baik tentunya kita bisa bersilaturahmi dan mendapatkan banyak informasi. Sebaiknya kita memposting konten-konten yang baik dan benar. Walaupun media sosial memberikan kebebasan namun tetap saja kita harus tetap mempunyai aturan dalam menggunakan media sosial.


Tampil sebagai pembicara ketiga, Dr. Muhammad Abdi Lubis, M.Si menjelaskan kehidupan kita tidak bisa lepas dari digital, hari ini sangat mustahil orang tidak punya digital. Bayangkan budaya kita ada sekitar 1300 lebih dan 400 bahasa dan akan disatukan oleh media. Etika dalam bermedia kita harus bedakan media public (tv, radio) dan media sosial. Media public hanya mengarah pada satu arah saja tetapi media sosial mencakup publik yang beragam Bahasa. Jika tidak ada etika, maka akan sering terjadi kriminal dan lain sebagainya, seluruh kegiatan kita di media sosial juga harus diseimbangkan dengan regulasi. Maka sangat rawan jika kita berhubungan dengan media sosial jika kita tidak punya etika dalam digital.


Pembicara keempat, H. Saripuddin Daulay, S.Ag., M.Pd menuturkan media sosial sudah menjadi kebutuhan masyarakat di dunia. Kita lihat bahwa perkembangan media sosial dalam 2014 sudah 82 juta orang pengguna internet. Dan Sebagian besar hampir 90% menggunakan media sosial. Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.


Ghina Amalia selaku Key Opinion Leader menyampaikan hati-hati dengan jejak digital di dunia maya tidak mudah hilang, maka saring sebelum sharing atau think before posting, dan lihat dulu sumbernya atau referensi yang terpercaya. 


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Nada yang bertanya bagaimana menyaring budaya ber medsos agar tetap positif, karena banyak sekali hal-hal negatif yang ada dalam media sosial? Narasumber H. Saripuddin Daulay, S.Ag., M.Pd menanggapi sebenarnya dengan adanya budaya medsos ini yang memang dua tarikan yang tidak bisa dipisahkan yaitu tarikan positif dan negative. Dalam medsos ini dua tarikan ini adalah suatu kepastian, karena Ketika ada positif pasti ada negatif. Ada Langkah Langkah yang harus kita lakukan, yang pertama dalam dunia Pendidikan seperti pembullyan yaitu dengan harus mendidik anak kita, kedua sebagai orang tua kita juga harus cerdas menggunakan bagaimana cara menggunakan medsos.


Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Nias. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/kh)


Tags