Webinar Literasi Digital Cerdas Bermedsos Generasi Milenial Kabupaten Pali Provinsi Sumatera Selatan


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Pali, Provinsi Sumatera Selatan kembali bergulir. Pada Senin, 26 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Cerdas Bermedsos Generasi Milenial”.


Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 


Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.


Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar, dihadiri oleh sekitar 1105 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Fianda Julyantoro, CEO Digma Solusi Mandiri; Inna Dinovita, S.TP, CEO Saesha Cantika Indonesia; Irwansyah, S.Pd., M.Si, Kepala SMAN 2 Unggulan Talang Ubi dan Pembina Tk.I, IV.b; dan M. Taufiq, SE, Kepala Sekolah SMK YPIP Talang Ubi. Wahyu Wiwoho bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill


Pada Sesi pertama, Fianda Julyantoro menyampaikan jaga ruang digital kita dengan upstream yaitu meliterasi masyarakat agar bijak memanfaatkan kecanggihan teknologi, yang kedua adalah middle stream yaitu melakukan penindakan dunia maya, yang ketiga adalah downstream yaitu melakukan penindakan di dunia nyata bekerja sama dengan pihak berwenang.


Giliran pembicara kedua, Inna Dinovita, S.TP mengatakan keamanan aplikasi dalam media social adalah dengan proteksi perangkat keras, proteksi perangkat lunak, update aplikasi atau software, proteksi identitas digital, jaga identitas pribadi, membuat kata sandi yang kuat, aktifkan autentikasi 2 faktor, jangan pernah memberikan kode OTP kepada orang lain, kelola izin aplikasi, hindari penggunaan wifi public, kunjungi website terenkripsi.


Tampil sebagai pembicara ketiga, Irwansyah, S.Pd., M.Si menjelaskan etika digital , dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna (user). Bijak sebelum mengunggah di medsos, Memahami arti dan dampak Hoax, Menghargai konten orang lain di medsos.


Pembicara keempat, M. Taufiq, SE, menuturkan pengemasan budaya tradisional yang digabungkan dengan efek teknologi dan media baru dapat menjadi pilihan dan diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda.


Wahyu Wiwoho selaku Key Opinion Leader menyampaikan mencoba saling mengingatkan untuk menjadi smart digital user, dan selektif dalam memilih informasi.


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Kartika Dwi yang bertanya mengapa literasi digital lebih banyak ditekankan kepada generasi milenial? padahal seharusnya literasi digital diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. karena tidak jarang pula, hal yg tidak bertanggung jawab (komen sembarangan, sebarkan hoax secara tidak sengaja) dilakukan oleh orang yg lebih tua dari generasi milenial tersebut? Tertinggalnya masyarakat Indonesia tentang literasi digital dibandingkan negara lain, apa yg sebaiknya kita lakukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut? Narasumber Nova Elsyra, S.Sos., M.A menanggapi karena bahwasanya dalam suatu bangsa generasi muda adalah tombak, jadi untuk mengubah pol akita supaya literasi digital menjadi bersahabat dengan kita harus menggalakkan ini kepada generasi muda. Kembali ke literasi yaitu banyak-banyak membaca, memahami informasi yang disampaikan, jadi bagaimana kita bijaksana dalam memilih informasi tersebut. Kita bukannya tertinggal tetapi kita belum sampai kesana, jadi kita harus tanamkan literasi tersebut agar menjadi sahabat kita. 


Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Bungo. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/kh)

Tags