Webinar Literasi Digital Cerdas Dan Bijak Bermedsos: Pilah Pilih Sebelum Sebar Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi kembali bergulir. Pada Sabtu, 24 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Cerdas dan Bijak Bermedsos: Pilah Pilih Sebelum Sabar”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen siswa, dihadiri oleh sekitar 761 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Lukman Supriyadi, SP., MM, Dosen dan Praktisi; Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom, Staf Ahli Bidang IT PT. Prima Armada Raya; Yorinal. AR. M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 2 Kerinci; dan Yuda Oktana, S.I.Kom, Pemuda Pelopor Provinsi Jambi & Penulis Buku. Nandieva Shahannaz bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill. 

Pada Sesi pertama, Lukman Supriyadi, SP., MM menyampaikan saat ini adalah revolusi 4.0 yang telah mengubah seluruh sisi kehidupan. Karakteristik masing masing generasi yaitu generasi Y dan Z. Y danZ besar dalam dunia Teknologi, dimana kegiatan sehari hari dilakukan dalam satu genggaman tangan melalui gadget. Lalu terbentuklah kaum rebahan, karena apa yang dilakukan hanya melalui satu genggaman tangan sehingga malas gerak. Namun disisi lain generasi Y dan Z merupakan generasi yang Produktif.

Giliran pembicara kedua, Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom mengatakan mobile web adalah halaman HTML berbasis browser yang diakses menggunakan perangkat portable melalui jaringan telekomunikasi. Cara meningkatkan mobile applikasi yaitu berhati-hati dengan API, yang berfungsi sebagai sistem otentikasi untuk mencegah akses data dari pihak yang tidak sah. Kedua menggunakan jasa IT Security yang akan melakukan sejumlah pengujian untuk memastikan apakah sistem keamanan aplikasi yang dapat diretas. Ketiga mengamankan kode aplikasi yang digunakan seperti dengan melakukan enkripsi atau menguji kode dengan menjalankan source code scanning.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Yorinal. AR. MPd menjelaskan etika dalam menggunakan digital kalau kita lihat perkembangan digital sudah merambat ke anak anak kecil. Apalagi generasi saat ini adalah generasi yang banyak menggunakan sosial media dalam kegiatan sehari-hari.  Perkembangan komunikasi digital memiliki karakteristik komunikasi global yang melintasi batas-batas geografis dan batas-batas budaya. Setiap negara, bahkan daerah memiliki etika sendiri, begitu pula setiap generasi memiliki etika sendiri. 

Pembicara keempat, Yuda Oktana, S.I.Kom menuturkan hari ini menggunakan media sosial tidak hanya sekedar untuk eksistensi. Hobi kita bisa menjadi produktif dan menghasilkan uang. Jika jika ingin berkarya maka harus produktif, tetapi orang yang terlihat sibuk belum tentu produktif, namun yang tenang bisa jadi lebih banyak menghasilkan. Produktif tidak selalu harus tergesa, bukan pula berlebihan kerja. Produktivitas itu bukan tentang seberapa lama kita mengerjakannya, bukan juga selalu banyak yang dikerjakan, tapi seberapa tepat kamu mengerjakannya. 

Nandieva Shahannaz selaku Key Opinion Leader menyampaikan dalam aktivitas saya seperti marketing seperti desain-desainnya memang awalnya dari media sosial seperti Instagram, karena banyak sekali pasarnya di Instagram. Jadi kita banyak dikenal itu dari Instagram. Kalau dari Instagram kalau etika dalam bersosial media itu ada yang sudah baik sekali tapi ada juga yang belum baik sekali, jadi kita harus hadapi itu sehari-hari. Banyak orang yang bertanya soal pricelist gimana cara membuat dan cara memesan kebaya, nah etika itu kita pakai di dunia digital sama saja dengan di dunia sehari-hari, jadi apa yang kita sampaikan di dunia sehari hari seharusnya sama seperti apa yang akan kita sampaikan di dunia digital.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Siska Puspita yang bertanya sejauh mana peran pemerintah dalam mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari sosial media? Narasumber Lukman Supriyadi, SP., MM menanggapi saat ini pemerintah sudah melakukan patrol 24 jam secara virtual, jadi harus lebih bijaksana dalam mengupload atau menshare sesuatu karena ada jejak digital yang bisa membahayakan. Seperti literasi seperti ini yang menjelaskan bagaimana cara mengupload konten secara baik. Jika menemukan hal hal negatif maka sebaiknya jangan ditiru. Langkah preventif lebih baik. 

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Kerinci. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

(litdig/sm)

Tags