Webinar Literasi Digital Hidup Produktif Di Era Digital Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau kembali bergulir. Pada Selasa, 13 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Hidup Produktif di Era Digital”.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa, dihadiri oleh sekitar 590 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Karlina Octaviany, M.Sc, Digital Access Programmer Adviser British Embassy Jakarta; Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom, Staf Ahli Bidang IT PT. Prima Armada Raya; Alpino Susanto, S.Pd., M.M., Ph.D, Rektor Universitas Karimun; dan Debby Yuni Anita Andri, Owner Kedai Ikeh, Influencer, dan Content Creator. Ranitya Nurlita bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill. 

Pada Sesi pertama, Karlina Octaviany, M.Sc menyampaikan untuk membuat konten yang bagus, kita harus membuat aksi dengan alasan yang jelas. Dan jika kita siap viral maka kita harus siap risiko. Hal pertama yang harus dilakukan saat membuat akun baru, perlu adanya mengenali targetnya siapa dan cari nilai yang unik, lalu tentukan media yang tepat dan dengarkan masukan target, lalu buat juga rancangan konten bulanan yang sudah dibuat.

Giliran pembicara kedua, Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom mengatakan untuk meningkatkan keamanan aplikasi web, kita harus menggunakan https agar lebih aman dari hacker. karena jika ingin mengakses website yang depannya https diperlukan login dan terenkripsi. Lalu pasanglah SSL, lalu gunakan username dan password yang kuat dengan menggunakan password yang sulit dan kuat. Lalu terapkan 2 factor-authentication. Kemudian ada hacking tool dan software.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Alpino Susanto, S.Pd., M.M., Ph.D menjelaskan untuk menggunakan media sosial kita perlu mengetahui dan memahami literasi digital. Literasi digital tidak semata penguasaan TIK, bahkan lebih luas, yakni memadukan literasi dan digital. Berkomunikasi melalui digital juga ada yang namanya etika yang disebut dengan netiket. Mengetahui mana yang perlu disebarluaskan dan mana yang harus disimpan sendiri. Kita juga perlu mengetahui hak-hak pengguna internet lainnya. Ada juga Batasan dalam penggunaan internet demi menciptakan kehidupan dunia maya aman, nyaman, dan edukatif.

Pembicara keempat, Debby Yuni Anita Andri menuturkan zaman digital ini segala hal bisa didapatkan dari layar handphone, sehingga tanpa sadar kita bersikap konsumtif. Dampak dari perilaku konsumtif yaitu dapat membantu pergerakan ekonomi dan memperluas pasar dalam hal positif. Kemudian negatifnya yaitu kita dapat tidak terkontrol dan tidak mengendalikan diri terhadap barang  yang dibutuhkan atau hanya keinginan. Perilaku ini bisa menyebabkan hutang yang menumpuk. Lalu hal yang kita lakukan adalah mengatur mindset digital dengan list kebutuhan sesuai kebutuhan kita setiap satu bulan, dengan memikirkan juga investasi masa depan.

Ranitya Nurlita selaku Key Opinion Leader menyampaikan peserta webinar harus berhati-hati dalam membagikan data. Kemudian, perihal postingan kita, apakah sudah benar? Perlu diposting atau tidak? Apa menyakiti hati orang? Sehingga kita perlu menghindari unggahan yang negatif

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Khairiah El Marwiah yang bertanya bagaimana caranya kita bisa konsisten dalam berkarya? Narasumber Karlina Octaviany, M.Sc menanggapi kalau soal konsistensi, kita bisa dengan membuat jadwal tiap minggu dari awal. Dan akan memudahkan jika kita membuat template terlebih dahulu agar tidak ribet membuat dari awal. Lalu membuat jadwal, misal dalam seminggu ini dijadwalkan dalam satu hari berapa konten dan diupload di jam berapa. Kemudian jika ada konten yang tidak diinginkan, kita tidak perlu engage konten tersebut dengan tidak melihat, like, dan komen dalam unggahan itu.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Karimun. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/nf)

Tags