Webinar Literasi Digital Hidup Produktif Di Era Digital Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung kembali bergulir. Kali ini mengusung tema “Hidup Produktif di Era”.


Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 14 Juli 2021 pukul 14.00-17.00 ini mengupas tentang hidup produktif di era digital.


Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Kegiatan yang  secara nasional telah dibuka oleh Presiden Jokowi ini dilaksanakan secara simultan di semua daerah dengan target 10 juta partisipan mengikuti webinar dan tersentuh oleh literasi digital. 


Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa, guru, dan pelajar, sukses dihadiri oleh sekitar 700 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Fadil Afriadi S.P., M.M, Pembelajar Trainer, Konsultan, dan Entrepreneur; Anwar Fattah.S.T., M.TI, Dosen dan Cyber Security Officer IT PHKT; M. Shofwan Taufik, S.H.I., M.S.I, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro; dan Anis Kurniawan, Creator Youtube MAZ BIO. Penggiat media sosial Ghina Amalia bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo memberikan sambutan.


Pada Sesi pertama, Fadil Afriadi S.P., M.M menyampaikan di internet ada yang positif dan juga negatif, tinggal kita yang memposisikannya. Hampir 50 juta orang yang mempunyai handphone dan 9 Jam waktu kita, dihabiskan/digunakan dalam internet dalam berbagai aktivitas. Serta nilai ekonominya juga bisa menjadi luar biasa, jadi internet ini sudah menjadi pusat perhatian kita dalam berbagai aktivitas. 


Giliran pembicara kedua, Anwar Fattah.S.T., M.TI mengatakan apa yang kita lakukan di internet direkam, dan terus menerus akan terus dapat diakses. Bahkan data atau kepribadian kita bisa tampak dalam internet. Jejak digital adalah tapak data yang tertinggal setelah kita beraktivitas di internet. Jejak digital dibagi menjadi dua, yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif.


Tampil sebagai pembicara ketiga, M. Shofwan Taufik, S.H.I., M.S.I menjelaskan kita sedang berada dalam era digital, seringkali orang membedakan kehidupannya, yaitu kehidupan dunia nyata dan maya, dan sebagai masyarakat kita terbawa oleh arus itu. Sebenarnya kalau kita kaji lebih jauh, situasi membuktikan bahwa dunia maya atau dunia digital membuat orang memiliki kedudukan yang sama untuk berekspresi dan mencari informasi yang ia butuhkan. Karena dunia digital memberikan kesempatan yang sama, tetapi kita juga harus punya Batasan juga sebagai makhluk hidup yang bermoral. 


Pembicara keempat, Anis Kurniawan menuturkan kalau kita tinggal di tepi sungai kita harus mengajarkan anak kita supaya berenang. Sama halnya seperti kalua kita harus mengajarkan keterampilan digital pada generasi saat ini, supaya tidak tertinggal. Karena saat ini banyak kegiatan yang dilakukan menggunakan internet. Kita harus berani memulai  membekali dan memberikan contoh kemampuan digital  pada anak-anak kita.


Ghina Amalia selaku Key Opinion Leader menyampaikan Kita harus belajar terus dalam menggunakan teknologi jangan malu untuk bertanya dan mempelajari hal yang baru karena dunia internet sangat berpengaruh untuk zaman sekarang.


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Ahmad Saiful yang bertanya bagaimana proteksi secara dini dan berkala agar usaha kita melalui media sosial berjalan lancar? Narasumber M. Shofwan Taufik, S.H.I., M.S.I menanggapi Kunci dari bisnis adalah menjaga kepercayaan pelanggan. Sering kali kalua berbisnis bisa dilihat langsung barang nya dah harganya secara fisiknya. Namun berbeda jika berbisnis online, selaku penjual kita harus menjual barang secara baik jika ingin mendapat respon yang baik. Yang kedua pola komunikasinya, salah satu cara mengecek barang yaitu adalah komunikasi langsung antara penjual dan pembeli. Profil kita juga penting, jika baru membangun bisnis maka kita harus sabar, dan banyak banyak mengevaluasi apa yang kurang dari bisnis kita. Lalu jika kita ingin berbisnis maka fokuslah pada satu barang saja, agar gampang diakses orang masyarakat luar.


Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Lampung Timur. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/kh)


Tags