Webinar Literasi Digital Menjadi Kreatif Dan Bijak Di Era Digital Kabupaten Aceh Barat Daya


Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh dengan mengusung tema “Menjadi Kreatif dan Bijak di Era Digital”.


Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 30 Juni 2021 pukul 09.00–12.00 WIB ini mengupas tentang bagaimana agar menjadi kreatif dan bijak di era digital. 


Pada webinar yang menyasar target segmen siswa serta mahasiswa dan sukses dihadiri 586 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, Dian Ikha Pramayanti, S.Pt, M.Si seorang Dosen dan Penulis, Adhi Prasnowo ST, MT, IPM, ASEAN Eng seorang Mendeley Advisor Akademis,  Dr. Muhammad Ilham, ST, MT seorang Sekretaris Lembaga Pelayanan Tinggi Wilayah XIII Aceh, dan Syarwan Joni, S.Pd, M.Pd Ketua MKKS SMA Kota Banda Aceh. Penggiat media sosial Kiki Bakri bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.


Pada Sesi pertama tampil Dian Ikha Pramayanti, S.Pt, M.Si memaparkan media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi atau konten meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan komunitas virtual. Penggunaan dari medsos sendiri dapat menimbulkan dampak positif dan negatif, anda harus dapat memilah kedua hal tersebut mulai sekarang. Sehingga, anda dapat memanfaatkan fitur, kemudahan dalam aplikasi medsos sebaik mungkin dan menghindari perbuatan yang menimbulkan efek negatif untuk bisnis anda.


Giliran pembicara kedua, Adhi Prasnowo ST, MT, IPM, ASEAN Eng menjelaskan peluang merupakan sebuah berita baik bagi pemilik bisnis. Namun, lain halnya jika yang datang merupakan tantangan bisnis. Apabila ini yang terjadi maka seorang pemilik bisnis harus mempunyai strategi dalam menghadapinya.


Tampil sebagai pembicara ketiga Dr. Muhammad Ilham, ST, MT mengatakan mahasiswa umum diartikan sebagai orang yang menempuh pendidikan atau belajar di perguruan tinggi. Tidak hanya universitas tetapi juga institut atau akademik. Seorang mahasiswa harus bisa menjadi agent of change bagi lingkungan sekitar. Artinya dia tidak hanya fokus pada bidang yang ia pelajari di bangku perkuliahan formal tetapi juga harus bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari sehari.


Pembicara keempat Syarwan Joni, S.Pd, M.Pd menuturkan mengenai media sosial telah dirumuskan oleh berbagai pihak, baik dalam kajian komunikasi maupun kajian lain. Menurut Carr dan Hayes, definisi atau pengertian yang telah dirumuskan seringkali merujuk media sosial  pada tiga hal utama, yaitu teknologi digital yang menekankan pada user-generated content atau interaksi. Karakteristik media serta jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain sebagai contoh model interaksi.


Kiki Bakri sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan memang sejatinya revolusi seperti sekarang ini menjadikan kita supaya kreatif dan lebih bijak lagi dalam menggunakan media social.


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Salah satunya dari Yuni Zahrina memberikan pertanyaan kepada Dian Ikha Pramayanti, S.Pt, M.Si bagaimana tips manajemen waktu yang baik untuk mengendalikan diri agar tidak kecanduan dalam menggunakan media sosial? Narasumber menjawab kita harus lebih kreatif untuk menanamkan pembelajaran pada diri kita dan juga anak kita, misalnya membatasi bermain media sosial atau membuat time schedule sehingga kita ataupun  anak kita tidak kecanduan dalam bermain media sosial.


Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 


Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Tags