Webinar Literasi Digital Menjadi Kreatif Dan Bijak Di Era Digital Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara


Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara dengan mengusung tema “Menjadi Kreatif dan Bijak di Era Digital”.


Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 1 Juli 2021 pukul 14.00–17.00 WIB ini mengupas tentang bagaimana menjadi kreatif dan bijak di era digital. 


Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar serta mahasiswa, serta masyarakat umum dan sukses dihadiri 306 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, Agus Budiyono, Ph.D seorang co-Founder and CEO Crayonpedia, Fadli Afriadi SP, MM seorang Pembelajar, Trainer, Konsultan, dan Entrepreneur, Dr. Nurussakinah Daulay, M. Psi seorang Psikolog serta Kaprodi BKPI UINSU Medan, dan Yunita R. Saragi Novelist, Writertube, dan Editor. Penggiat media sosial Nalia Rifika bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.


Pada Sesi pertama tampil Agus Budiyono, Ph.D memaparkan digital safety adalah sesuatu yang penting saat ini agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam dunia digital terkait data dan hal privat lainnya. Digital safety dikenal dengan nama internet safety, ini terkait dengan semua hal ketika terkoneksi dengan internet.


Giliran pembicara kedua, Fadli Afriadi SP, MM menjelaskan di era digital ini banyak yang berubah. Mengutip dari seorang penulis, kreatif dengan internet itu seperti kita sedang berada di tengah kebun yang luas yang menyediakan berbagai jenis bunga, tanaman dan belukar. Kita yang perlulah memangkasnya dan menatanya menjadi taman indah atau rangkaian bunga yang menawan.


Tampil sebagai pembicara ketiga Dr. Nurussakinah Daulay, M. Psi mengatakan self branding dari sisi psikologi adalah hal yang berhubungan dengan citra diri dari setiap orang yang membuatnya mempunyai kesan tersendiri. Dan tidak semua orang menyadari mereka memiliki citra diri mereka sendiri. Dan umumnya tidak hanya diaplikasikan dalam karir, media sosial, digital, tapi juga dalam bidang pendidikan. 


Pembicara keempat Yunita R. Saragi menuturkan di era digital ini, kalau nggak paham copywriting, kita bisa sangat tertinggal. Kenyataannya, semakin banyak manusia hebat dan cerdas telah lahir di ruang digital. Untuk bisa terlihat dan mendapat peluang, kita harus membangun personal branding.


Nalia Rifika sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan soft branding adalah sharing dengan hal hal yang ringan seperti olahraga, dan jangan share terus terusan tentang kita tapi hal yang bermanfaat buat banyak orang. Salah satu hal yang kita syukuri dari sosmed adalah bertemu dengan orang baru yang belum pernah kita kenal sebelumnya yang membuat koneksi kita meluas. Dalam membuat konten juga kita harus memperhatikan dan menggunakan tutur bahasa yang sopan.


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Salah satunya dari Ade irmawan memberikan pertanyaan kepada Dr. Nurussakinah Daulay, M. Psi kognitif, afektif, dan psikomotorik, apakah 3 bentuk ini menjadi perihal yang menentukan kecerdasan dan kecerdikan seseorang? Jika benar, seperti apa contoh orang yang cerdas kognitif, afektif, dan psikomotorik tersebut? Narasumber menjawab kecerdasan ditentukan oleh diri pribadi dulu. Untuk kognitif biasanya stimulus yang diberikan sama tapi respon yang diberikan setiap orang beda-beda. Terutama dipandang dari sisi psikologisnya. Kognitif berkaitan dengan pikiran dan bagaimana otak memproses informasi. Dn jika dikaitkan dengan kecerdasan itu sangat berpengaruh. Dinilai jika dia memiliki kognitif yang baik maka kecerdasannya juga bisa dinilai baik.


Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 


Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.


(litdig/kh)

Tags