Webinar Literasi Digital - Menjadi Tenaga Pendidik Cerdas Digital Kabupaten Langkat


BERITANESIA. ID - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, kembali bergulir. Kali ini mengusung tema “Menjadi Tenaga Pendidik Cerdas Digital”.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, tanggal 15 Juni 2021, pukul 14.00 - 17.00 ini mengupas tentang fenomena belajar jarak jauh secara online yang saat ini sudah menjadi kebutuhan dimana-mana. 

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Kegiatan yang  secara nasional telah dibuka oleh Presiden Jokowi ini dilaksanakan secara simultan di semua daerah dengan target 10 juta partisipan mengikuti webinar dan tersentuh oleh literasi digital. 

Pada webinar yang menyasar target segmen Guru dan Mahasiswa sukses dihadiri oleh 696 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Ikha Pramayanti, S.Pt. M.Si, Dosen dan Penulis; Ninuk Wilani, S.SiM.Kom, Dosen dan Youth Education Observer;  Drs. Awaluddin Sitorus, M.Pd, Penasehat Matematika Nusantara Sumatera Utara; dan Surianto, S.Pd, M.PMat, CHt, Sekretaris JSDI Sumatera Utara. Penggiat media sosial yang juga Co-Founder & CMO of Bicara Project,  Chika Audhika bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama, Dian Ikha Pramayanti, S.Pt. M.Si memaparkan tentang “Digital Ethics: Etika Berinteraksi Dalam Kajian Online”. Online learning merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, siswa dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang, dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, audio, dan gerak. Online learning bukan hanya berkaitan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan, yang sewaktu-waktu dapat diakses. Ciri-ciri pembelajaran online yaitu, pembelajaran dilakukan secara individu, terstruktur dan sistematis, mengutamakan keaktifan siswa, dan keterhubungan. Dalam mendistribusikan materi, hal yang harus diperhatikan adalah materi yang disampaikan penting, realitas, informatif, dan mengandung kebaikan.

Giliran pembicara kedua, Ninuk Wilani, S.Si., M.Kom menyampaikan materi berjudul “Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Pembelajaran Online”. Untuk meningkatkan keamanan pada proses pembelajaran online,  langkah yang dapat diambil antara lain, pembaruan aplikasi, kode keamanan, menggunakan jaringan wifi yang aman, menghormati hak cipta atau sitasi dalam karya ilmiah, jangan tinggalkan laptop atau ponsel tanpa pengawasan, dan gunakanlah jaringan legal. Etika penulisan KTI adalah kewajiban utama para penulis untuk menyampaikan kebenaran. Berkomitmen dan bertanggung jawab kepada pembaca. Menghormati hak kepada setiap orang untuk menyatakan pendapat. Menghormati karya orang lain dan dilarang melakukan plagiarism, menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama.

Tampil sebagai pembicara ketiga Drs. Awaluddin Sitorus, M.Pd dengan tema “Digital Culture : Guru dan Orang Tua di Era Digital”. Strategi antisipatif adalah dengan mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya. Sesuai berarti merancang tindakan menuju kesuksesan “berbasis” karakteristik zaman. Pendidikan memperjelas potensi baik, dan mengaburkan potensi buruk. Orang tua dan guru harus menyamakan sudut pandang, kolaborasi antara guru dan orang tua membangun budaya seperti memahami era digital, penguatan agama, saling memahami peran, merancang langkah bersama, saling memuliakan untuk menguatkan kepercayaan anak, bersama mendengar dan menghargai siswa atau anak, menumbuhkan motivasi intrinsic anak, memberi alternatif bukan sekadar melarang, dan membangun kemampuan kecakapan abad 21 bagi siswa, di rumah dan sekolah.

Pembicara keempat, Surianto, S.Pd, M.PMat, CHt membawakan tema “Digital Skills: NLP di Era Digital”. Neuro Linguistic Programming adalah studi tentang pikiran dan system saraf. Bagaimana kita berpikir, di mana pengalaman kita diproses. Linguistic merupakan bahasa yang digunakan untuk berbicara kepada diri sendiri atau orang lain, baik verbal maupun non verbal. Programming adalah sebuah operasi perintah yang menghasilkan sebuah output. NLP adalah sebuah metode untuk mengerti, dan membantu mengubah perilaku manusia. Salah satu dampak perilaku anak di era digital adalah kecanduan HP yang menjadikan anak sulit untuk diberi perintah oleh guru atau orang tua, mengenal teknologi sejak belia, suka bermain game, dan malas mengerjakan tugas sekolah.

Chika Audhika sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, saat ini melalui technology digital kita sudah bisa mendapatkan ilmu, hal ini kaca mata kita menjadi lebih luas lagi. Lewat teknologi kita bisa belajar dan mengajar tentang public speaking, education technology, digital creative, dan creative collaborations.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Rudi Iskandar memberikan pertanyaan kepada Ninuk Wilani, S.Si,M.Kom, bagaimana caranya orang tua untuk membantu meliterasi media sosial khususnya kepada anak? Narasumber menjawab  selain memberikan pengertian dasar, orang tua juga perlu memberi contoh berlaku baik. Kemudian batasi penggunaan internet dan dampingi.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 63 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Langkat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. Webinar berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2021.

(MediaLitdig21_S1TA)