Webinar Literasi Digital Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan


Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan kembali bergulir. Pada Kamis, 29 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”.


Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 


Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 


Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.


Pada webinar yang menyasar target segmen guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 357 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Resista Vikalina, S.Si., M.M, Akademisi Bid. Manajemen, Penulis Buku, Penggiat Taman Bacaan KBM; Nida Nidiana, Higher Primary Academic Coordinator Sekolah Madania; Redi Kales, SH, Komisioner KPU Muara Enim; dan Romli, M.Pd, Dosen. Lutfiah bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill


Pada Sesi pertama, Resista Vikalina, S.Si., M.M menyampaikan etika komunikasi diantaranya yaitu Taat kepada standar perilaku online yang sama dengan standar kehidupan nyata, Berpikir dulu sebelum komentar - Think before Post dan menghargai privasi orang lain.


Giliran pembicara kedua, Nida Nidiana mengatakan ketika digital midsetnya sudah terbanun maka digital culture akan sampai kepada digital transformation. Digital mindset yaitu pola pikir tentang memanfaatkan teknologi. Digital mindset terbagi menjadi dua yaitu fixed mindset dan growth mindset.


Tampil sebagai pembicara ketiga, Redi Kales, SH menjelaskan pergunakanlah internet secara bijaksana (jangan mengumbar kemewahan, mengupload data pribadi (ktp dan sim) dan memasang anti virus yang compatible dengan perangkat dan rajin mengupgrade.


Pembicara keempat, Romli, M.Pd menuturkan digital skill penting dimiliki oleh guru karena guru dituntut untuk bisa mengajar generasi digital native yang telah akrab dengan jaringan internet dan berbagai jenis teknologi. Untuk mengimbangi karakteristik siswa digital di masa sekarang, jika guru tersebut memiliki digital skill maka guru tersebut akan mengajar dengan kreatif dan lebih percaya diri.


Lutfiah selaku Key Opinion Leader menyampaikan harus berkomitmen dan konsisten sebagai tenaga pendidik untuk mengajar dalam kelas online. Dan di era digitalisasi ini kita harus dapat beradaptasi dan growth mindset.


Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Leni Rizki yang bertanya bagaimana pendekatan yang komunikatif agar mahasiswa bisa produktif secara mandiri selama PJJ? Apakah berhubungan dengan nilai? Narasumber Romli, M.Pd menanggapi yang harus dilakukan oleh seorang dosen agar lebih kreatif selama PJJ yaitu dengan memberikan tantangan-tantangan, sebagai contoh menyiapkan jurnal dan ebook untuk bagaimana agar mahasiswanya bisa membaca jurnal dan ebook tersebut.


Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Muara Enim. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.


(litdig/kh)

Tags