Webinar Literasi Digital Pengembangan Hobi Di Era Digital Kabupaten Langkat-provinsi Sumatera Utara


Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dengan mengusung tema “Pengembangan Hobi di Era Digital”.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 29 Juni 2021 pukul 09.00–12.00 WIB ini mengupas tentang bagaimana mengembangkan hobi di era digital. 

Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa dan sukses dihadiri 548 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Drs. Eko Pamuji, M.IKom seorang Sekretaris PWI Jatim dan Ketua Jaringan siber Indonesia Jatim, Asrul Sani, S.T, M.Kom, M.T seorang Operational Manager PT. Mega Laras Lestari, Dr. Andi Sapta, M.Pd, M.Si seorang Dosen STMIK Royal Prima Kisaran, dan Dr. Junaidi Arsyad, MA Dosen UINSU. Penggiat media sosial Andromeda Mercury bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama tampil Drs. Eko Pamuji, M.IKom memaparkan berita bohong atau hoax adalah kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Dalam KBBI disebutkan bahwa arti hoax adalah berita bohong. Hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Berita bohong bisa terjadi di public digital maupun di public nyata.

Giliran pembicara kedua, Asrul Sani, S.T, M.Kom, M.T menjelaskan budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital. Setiap perusahaan pasti memiliki budaya kerja unik yang berbeda satu sama lain. Budaya ini diciptakan dengan maksud untuk membuat karyawan lebih produktif dan mencapai hasil yang sejalan dengan visi perusahaan. Budaya ini merupakan konsep yang mengatur perilaku serta mewakili nilai kolektif, keyakinan, dan prinsip dari anggota organisasi. 

Tampil sebagai pembicara ketiga Dr. Andi Sapta, M.Pd, M.Si mengatakan digital skill merupakan kemampuan di bidang digital dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan bisnis.

Pembicara keempat Dr. Junaidi Arsyad, MA menuturkan hobi adalah kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Batasan hobi dalam islam merupakan naluri manusia untuk menyukai atau menyenangi sesuatu. Untuk itu hobi tidak bisa dijadikan sebagai objek pujian atau celaan secara mutlak melainkan ia dipuji atau dicela berdasarkan latar belakang yang memotivasi keberadaannya. Suatu hobi dapat dikatakan bernilai positif atau negatif menurut tinjauan syariah tergantung dari dua hal yaitu niat dan jenis hobinya. 

Andromeda Mercury sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan sebagai jurnalis dirinya jangan sampai termakan hoax, lalu berita itu juga harus jelas sumbernya dan narasumber harus paham apa yang terjadi di tempat tersebut. Dirinya juga harus hati-hati dan harus bisa mempertanggung jawabkan apa yang disampaikan kepada masyarakat.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Salah satunya dari Chrysna Pamanto memberikan pertanyaan kepada Drs. Eko Pamuji, M.IKom mengapa bangsa kita terlalu mudah percaya berita hoax? Apa ini karena kurangnya pengetahuan literasi kita yang minim atau bagaimana? Narasumber menjawab karena adanya lompatan teknologi, sehingga menjadikan masyarakat menjadi reaktif. Serta kurangnya kesiapan literasi, sehingga memungkinkan masyarakat dengan mudah menanggapi berbagai macam hal yang terjadi di media digital. Pemerintah sudah melakukan upaya seperti webinar literasi digital, namun kita sebagai masyarakat juga harus menerapkan pada diri kita sendiri supaya berdampak positif bagi diri kita sendiri maupun orang banyak.

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

(litdig/kh)


Tags