Webinar Literasi Digital Transformasi Masyarakat Menuju Era Digital Kabupaten Kepahiang-provinsi Bengkulu


Rangkaian Webinar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang pada 20 Mei 2021 lalu telah dibuka oleh presiden Jokowi kembali bergulir. Kali ini di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu dengan mengusung tema “Transformasi Masyarakat Menuju Era Digital”.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 29 Juni 2021 pukul 14.00–17.00 WIB ini mengupas tentang bagaimana cara agar masyarakat bisa bertransformasi menuju era digital. 

Pada webinar yang menyasar target segmen masyarakat umum dan sukses dihadiri 693 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Rizki Hesananda. S.Kom, M.Kom seorang Dosen dan Programmer, Amirullah, S.E, M.M seorang Dosen dan Sekjen P2BPT Indonesia, Bambang Pujo Tatmoko, seorang Tenaga ahli Teknologi Tepat Guna, Harwan Iskandar S.Pd Kepala Desa Batu Ampar Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang dan Peraih Juara 3 Desa Pangan Aman Tingkat Nasional 2021. Penggiat media sosial Nalia Rifika bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Hadir pula selaku Keynote Speaker, Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Pada Sesi pertama tampil Rizki Hesananda. S.Kom, M.Kom memaparkan dunia digital kini telah menjadi dunia nyata kedua untuk kita. Bahkan dunia digital sering menjadi yang pertama dibanding dunia nyata. Dunia digital dikenal sebagai dunia baru yang menjadi familiar dengan kita. Maka kita harus belajar tentang sistem keamanan selama kita berada di dunia digital ini.

Giliran pembicara kedua, Amirullah, S.E, M.M menjelaskan ketika kita gagal beradaptasi maka kita gagal untuk eksis. Peraturan itu tidak membatasi kita untuk berekspresi di media sosial yang perlu kita lakukan adalah berpikir kritis dan kreatif. 

Tampil sebagai pembicara ketiga Bambang Pujo Tatmoko mengatakan skill digital marketing sangat kita butuhkan saat ini dengan tren media sosial yang saat ini menjadi pusat pemasaran. Media sosial adalah Jejaring sosial juga sebagai bentuk paling umum dari media sosial yang akan digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, dengan sekelompokan aplikasi berbasis internet.

Pembicara keempat Harwan Iskandar S.Pd menuturkan media sosial bisa kita manfaatkan untuk menjadi desa lebih baik dari berbagai aspek dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. 

Nalia Rifika sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan dunia internet itu sama saja dengan kehidupan kita sehari-hari, kita harus saring yang negatif dan positif. Kita harus punya filter untuk memposting hal yang positif dan menjauhkan dari hal-hal yang buruk. 

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Salah satunya dari Januarisman memberikan pertanyaan kepada Rizki Hesananda. S.Kom, M.Kom bagaimana cara membedakan sebuah link itu, link phising atau bukan? Narasumber menjawab cara membedakan tidak mudah, biasanya link phising menggunakan https  linknya kurang jelas dan campuran karakter bermacam-macam. Konteks juga sangat menentukan itu link phising atau bukan. Biasanya phising out of context.

Webinar ini merupakan satu dari ribuan webinar yang secara simultan dan massif diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan  kognitif-nya untuk  mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. 

Namun pada saat bersamaan, data menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital Indonesia masih di bawah tingkatan baik. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

(litdig/kh)

Tags