BERITANESIA.id - Jumlah angka kematian akibat infeksi virus cCrona
jenis baru (Covid-19) di Meksiko tercatat lebih dari 35 jiwa hingga Senin
(13/7). Negara itu telah berada di posisi keempat dengan jumlah kematian
tertinggi di seluruh dunia.
Kritik
pun terus diberikan kepada pemerintah Meksiko. Presiden Andres Manuel Lopez
Obrador sebelumnya mengatakan tetap optimistis bahwa kondisi akan terus
membaik.
Ia juga
sempat menyalahkan pemberitaan yang disebut olehnya berasal dari media
konservatif karena telah menimbulkan kekhawatiran. "Intinya adalah
bahwa pandemi berada pada sisi negatifnya, bahwa ia kehilangan
intensitas," ujar Obrador, seperti dilansir Aljazirah pada
Senin (13/7).
Pemerintah
Meksiko telah menghadapi kritik karena dianggap membuka kembali perekonomian
terlalu cepat. Jumlah kasus Covid-19 diperkirakan terus meningkat dalam
beberapa hari mendatang karena aturan pembatasan yang mempengaruhi usaha kafe
dan restoran yang terus berkurang.
Mantan
menteri kesehatan Meksiko Salomon Chertorivski mengatakan Meksiko perlu
memberlakukan aturan pembatasan atau lockdown untuk kedua kalinya.
"Ada tiga variabel mendasar: pengurangan dalam 14 hari terakhir dalam
jumlah penularan, pengurangan dalam beberapa hari terakhir dalam jumlah
kematian, dan pengurangan dalam jumlah orang yang dirawat di rumah sakit. Tidak
satu pun dari ketiga parameter itu yang tercapai,” jelas Chertorivski kepada
surat kabar Meksiko Reforma.
Sumber : Republika.co.id