BERITANESIA.ID, Jakarta – Hujan deras yang luar biasa melanda wilayah Ishikawa, Jepang, memaksa pemerintah setempat mengevakuasi lebih dari 44.000 warga pada Sabtu (21/9). Curah hujan ekstrem ini mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor di beberapa daerah, termasuk kota Wajima, Suzu, dan Noto. Menteri Pertanahan Jepang, Masaru Kojima, melaporkan bahwa puluhan sungai di wilayah tersebut meluap hingga menyebabkan kerusakan signifikan.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah mengeluarkan peringatan tertinggi untuk Ishikawa, menyatakan adanya "situasi yang mengancam jiwa". Satoshi Sugimoto, juru bicara JMA, mengonfirmasi bahwa daerah tersebut mengalami intensitas hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Ini adalah situasi di mana keselamatan harus menjadi prioritas utama," tegas Sugimoto.
Di kota Wajima, setidaknya satu orang dilaporkan hilang akibat banjir. Selain itu, banyak bangunan yang terendam air, dan tanah longsor menutup sebagian besar jalan raya. Rekaman video yang disiarkan oleh NHK memperlihatkan jalan-jalan di Wajima yang berubah menjadi sungai dadakan.
Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang menyatakan bahwa satu rumah di wilayah tersebut telah tertimbun tanah longsor, meskipun detail lebih lanjut mengenai jumlah korban belum dapat dipastikan. Sementara itu, sekitar 16.000 penduduk di prefektur Niigata dan Yamagata, yang terletak di sebelah utara Ishikawa, juga telah diperintahkan untuk mengungsi.
❗️🌊🇯🇵 - The Japan Meteorological Agency issued an emergency warning for heavy rain in Ishikawa Prefecture, the highest on a scale of one to five.
— 🔥🗞The Informant (@theinformant_x) September 21, 2024
Affected areas include the cities of Wajima, Suzu and the city of Noto, where there is a high risk of flooding and landslides.
In… pic.twitter.com/NjltFu8x8a
Wilayah Noto, yang mencakup kota Wajima dan Suzu, sebelumnya juga pernah diguncang gempa besar pada tahun baru yang merenggut nyawa setidaknya 236 orang. Bencana ini mengakibatkan bangunan runtuh, jalan rusak, dan kebakaran besar. Kini, wilayah tersebut kembali dilanda bencana alam dengan intensitas hujan yang luar biasa, yang menambah daftar panjang tragedi alam di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Negeri Sakura ini kerap mengalami curah hujan yang tinggi, yang sering kali berujung pada banjir dan tanah longsor yang merenggut korban jiwa. Pemerintah setempat terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan peringatan dini untuk meminimalkan dampak bencana ini.