• Beranda
  • Berita
  • Deretan Jenis Sayuran yang Bisa Jadi Alternatif Menggantikan Daging
Gaya Hidup

Deretan Jenis Sayuran yang Bisa Jadi Alternatif Menggantikan Daging

By Rabu, 23 Oktober 2019 Pengunjung (1835) 2 Menit Bacaan
deretan-jenis-sayuran-yang-bisa-jadi-alternatif-menggantikan-daging -

Berlin -

Tubuh manusia lebih mudah mengolah zat besi yang terkandung di dalam daging ketimbang sayuran. Namun beberapa jenis sayuran dapat menjadi alternatif jitu jika Anda ingin berpantang daging.


Penyerapan Zat Besi

Zat besi pada bahan pangan nabati sering berhubungan dengan senyawa lain seperti Kalsium atau ortofosfat yang memperlambat penyerapan oleh darah. Vitamin C sebaliknya mencegah hubungan semacam itu. Jadi santapan yang baik adalah kombinasi antara sayuran berzat besi tinggi dan vitamin C. Kopi, teh dan susu justru menghambat penyerapan zat besi.

Biji Labu

Biji Labu atau yang juga dikenal dengan nama Kwaci ini mengandung 12,4 miligram zat besi untuk setiap 100 gram. Nilai tambahnya adalah kandungan vitamin A,B,C,E dan Asam linolenat.

Wijen

100 Gram biji Wijen mengandung 10 miligram zat besi dan dikenal sebagai sumber zat besi nabati paling baik. Selain itu biji Wijen juga mengandung Asam Lemak dalam kadar tinggi, Protein, Magnesium, Kalsium dan Vitamin B.

Biji Bayam

Biji bayam mengandung 9 miligram zat besi per 100 gram. Selain itu tanaman ini mengandung lebih sedikit karbohidrat ketimbang biji-bijian yang lain. Jadi sangat cocok jika anda ingin menghindari penimbunan lemak lewat makanan.

Kacang Lentil

Delapan miligram zat besi per 100 gram terkandung di dalam kacang Lentil. Jenis kacang ini termasuk sumber zat besi terbaik. Selain itu Kacang Lentil juga mengandung protein dalam kadar tinggi dan membuat Anda kenyang lebih lama ketimbang nasi.

Pistacio

100 gram kacang Pistacio mengandung 7,3 miligram zat besi. Jika diberi garam, Pistacio bisa menjadi santapan ringan yang lezat. Sebaliknya orang yang menderita tekanan darah tinggi sebaiknya memakan kacang Pistacio tanpa garam.

Tugas kita untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima adalah menjaga keseimbangan zat-zat yang dikonsumsi tubuh kita lewat makanan. Terlalu banyak mengonsumsi sesuatu itu tidak baik, terlalu sedikitpun juga tidak baik untuk tumbuh kembang dan menjaga kesehatan tubuh. Mencari porsi yang optimal dan kombinasi yang mengandung cukup zat-zat yang dibutuhkan harus selalu kita perhatikan.

 

sumber : Detik.com

Tag Terkait :

Berita Lainnya