Tidak semua hubungan asmara berakhir bahagia. Terlepas dari siapa dan apa yang melatarbelakangi niat untuk menyudahi hubungan asmara yang telah dijalin, pada umumnya salah satu pihak akan menunjukkan beberapa "gejala" ingin putus yang mungkin tidak pernah begitu disadari oleh pihak lainnya.
Tanda-tanda pasangan ingin putus
1. Foto profil berubah
Tentu tidak ada salahnya gonta-ganti foto profil di sosial media. Lagipula, itu adalah akun pribadi dan hak pribadi masing-masing orang. Namun, Donna Arp Weitzman, konselor kencan sekaligus penulis buku Sex and the Siren: Tales of the Later Dater, berpendapat bahwa sebuah foto benar-benar bernilai seribu kata.
"Jika pada hari-hari awal hubungan Anda, ia mengunggah foto Anda berdua di profil Facebooknya dan kemudian menggantinya dengan salah satu foto selfie dirinya sendiri, terutama dengan penampilan yang seksi atau atraktif, ia mungkin sedang bersiap mencari hubungan lain," jelas Weitzman, dilansir dari Live Strong.
2. Tidak mau peduli untuk menyelesaikan masalah
Sebuah hubungan pacaran yang sehat ditandai dengan kemauan dan kepedulian kedua belah pihak untuk berembuk menyelesaikan masalah. Namun jika salah satu pasangan justru membiarkan konflik terus berlarut tanpa usaha untuk menemukan titik tengahnya, atau cuek saja saat Anda mencoba menyelesaikan masalah, ini adalah pertanda jelas bahwa ia pada dasarnya telah menyerah.
"Pasangan yang ingin mengakhiri daripada menyelamatkan suatu hubungan akan menunjukkan ketidakpedulian dan sifat keras kepala yang menyebalkan, serta cenderung menyalahkan orang lain (atau Anda), ketika menyikapi suatu masalah," ungkap psikolog dan pakar hubungan Sene Hicks. "Ini cenderung membuat semua usaha komunikasi Anda terasa sia-sia."
3. Jadi serba plin-plan dan tidak jelas
Menjalin hubungan berdua bukan berarti semua harus dilakukan berduaan saja. Anda tentu punya aktivitas dan lingkup pertemanan sendiri, begitu juga dengan dirinya. Akan tetapi, jika Anda merasa semakin lama merasa terombang-ambing, dinomorduakan, dan kerap bertanya-tanya status Anda sebenarnya di mata dirinya, ini bisa menjadi pertanda bahwa perpisahan sudah di depan mata. Jika Anda sepertinya tidak pernah bisa mengetahui keberadaan pasangan Anda atau ia membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk mengirim teks atau menelepon kembali, jangan hiraukan perilaku ini.
"Anda tidak dapat menghubungi pasangan Anda melalui telepon atau teks berulang kali? Ini mungkin pertanda pasangan yang mencari kebebasan dari hubungan," ujar pelatih hubungan dan pakar romansa Eddie Corbano. "Ini mungkin tampak sepele, tapi sering diabaikan sebagai tanda peringatan."
4. Lebih sibuk dengan ponselnya
Sekali lagi, tidak ada salahnya untuk sesekali cek hape ketika sedang berduaan. Mungkin memang ada urusan kantor atau urusan keluarga darurat yang perlu dibicarakan. Akan tetapi, terlalu fokus main HP saat bersama pasangan secara tidak langsung menggambarkan sebuah penolakan.
Apalagi jika dirinya sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari layar saat Anda sedang berbicara. Perilaku ini bisa menandakan ia sudah bosan dengan Anda, dan dengan "cara halus" inilah ia menolak berinteraksi dengan Anda. Jika ini terjadi terus menerus, tidak heran jika kualitas hubungan Anda dengan pasangan akan semakin menurun.
5. Merasa ‘single’ dan lebih sibuk dengan kegiatan barunya
Salah satu tanda klasik pasangan ingin putus adalah sengaja untuk memprioritaskan atau menghabiskan waktu untuk melakukan "aktivitas jomblo", misalnya pergi nongkrong bersama teman-temannya. Yang menjadi pertanyaan untuk Anda saat ini adalah apakah pasangan melibatkan Anda dengan kegiatan barunya tersebut? Baik itu hanya sekadar ngajak ataupun benar-benar membawa Anda untuk ikut berpartisipasi? Jika ia hanya antusias saat pergi sendirian, ini mungkin tanda ia ingin putus. "Banyak orang takut sendirian," kata Joan Bennet, pakar hubungan. "Jadi, ketika seseorang sudah berpikir untuk putus dengan pasangannya, mereka mulai perlahan-lahan menyeberang kembali ke dalam lingkup pertemanannya untuk merasakan kembali hidup melajang."
Dengan berhubungan kembali dengan teman-temannya dan berkumpul di tempat-tempat yang biasa dikunjungi orang-orang single, mereka secara tidak langsung memantapkan diri mereka untuk bab berikutnya dalam kehidupan mereka.
6. Kabur dari obrolan komitmen dan masa depan
Tanda peringatan utama lainnya bahwa pasangan ingin menyudahi hubungan adalah dengan menghindari obrolan seputar rencana dan tujuan masa depan berdua. Misalnya dengan mengalihkan topik ke hal-hal sepele atau malah tidak nyambung sama sekali, atau justru "mempermisikan" diri dengan berbagai alasan — meeting mendadak, ditelepon orangtua, hingga kunjungan bengkel darurat.
Corbano menambahkan, "Pasangan Anda mungkin juga tidak ingin membuat komitmen yang tegas." Tidak usah komitmen besar seperti pernikahan, tapi komitmen jangka panjang yang lebih "ringan" seperti rencana liburan berdua enam bulan lagi yang dulu pernah dibicarakan dengan semangat.
Jangankan pesan tiket akomodasi, membicarakan tanggal pastinya pun ogah-ogahan. "Ini adalah sinyal bahwa dia tidak berencana untuk berhubungan lebih lama lagi dan tidak menempatkan Anda pada visi misi masa depannya," ungkap Corbano.
Bagaimana harus menghadapinya?
Bertengkar dengan pasangan adalah hal yang biasa. Bagi Anda yang sedang berada dalam ambang perpisahan, Anda dapat untuk memberikan ruang untuk masing-masing mendinginkan pikiran dan menenangkan diri. Hal ini dibutuhkan setiap pasangan agar bisa kembali berpikir jernih dan tidak terbawa emosi. Banyak pasangan yang mengalami masalah dan ingin putus sebenarnya tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk berpisah. Ya, sebagian besar perpisahan memang dilakukan atas dasar emosi dan ego tinggi masing-masing.
Anda harus menemukan alasan yang cukup nyata dan kuat jika ingin meninggalkan hubungan Anda tanpa rasa penyesalan di kemudian hari. Maka, ada baiknya untuk saling mengomunikasikan apa yang masing-masing rasakan tentang status hubungan itu, kemudian pecahkan permasalahan dengan kepala dingin bersama pasangan.
Sekali lagi, komunikasi adalah kunci dari hubungan yang sehat. Jika memang setelah Anda berdua menenangkan diri dan kemudian masih mantap merasa ingin putus, maka apa boleh buat jika itu memang keputusan yang terbaik. Mulailah nikmati hidup Anda dengan teman dan keluarga. Mengisi waktu dengan berolahraga atau melakukan hobi yang Anda suka, ini akan membantu Anda pulih dari rasa sakit dan menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat.
sumber : hellosehat.com