BERITANESIA.id - Menteri Kepemudaan dan Olahraga (Menpora) Zainudin
Amali berharap para pengelola olahraga tradisional, baik di pemerintahan atau
kelompok masyarakat, untuk terus mengembangkan warisan budaya bangsa tersebut
ke semua masyarakat. Tak terkecuali khususnya di kalangan anak muda milenial.
"Tantangan
kita adalah bagaimana kita bersama menggerakkan dan meyakinkan masyarakat kita
khususnya kaum milenial untuk tahu dan mencintai olahraga tradisional kita
sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7/2020).
Hal itu
diucapkannya saat membuka Webinar Pelatihan Pemuda Penggerak Olahraga
Tradisional di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Ia mencontohkan beberapa
negara yang memiliki cabang olahraga tradisional telah mempertandingkan
olahraga tradisionalnya ke level regional dan internasional.
"Olahraga
tradisional yang menjadi milik dan warisan kita harus bisa dikembangkan terus
menerus dan yang terpenting bagaimana generasi muda kita mencintai dan
menyukainya. Jangan sampai olahraga tradisional kita tinggal kenangan,"
ujarnya.
Ia juga
mengatakan telah berpesan, khususnya kepada para duta besar yang berkunjung ke
Kemenpora, untuk memasyarakatkan, mengampanyekan, dan mempromosikan olahraga
tradisional khususnya Pencak Silat di berbagai negara.
"Target
kita adalah cabang ini dapat dipertandingkan di Asian Games hingga Olimpiade
saat kita mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang," kata
dia.
"Saya
berharap melalui Webinar ini akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi penting
yang bisa ditindaklanjuti karena menjadi tanggung jawab kita semua untuk
mengembangkan olahraga tradisional agar tidak hilang dan menjadi kenangan dan
sejarah," tutupnya.
Sementara
itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Tri Winarno
menyampaikan tujuan kegiatan Webinar ini, yaitu meningkatkan kemampuan para
pemuda untuk menjadi penggerak olahraga tradisional untuk dapat mengajak anak
didiknya dan masyarakat umum untuk berolahraga tradisional dan menjadikannya
sebagai aset budaya bangsa yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
"Output
yang diharapkan yakni menciptakan pemuda penggerak olahraga tradisional yang
merupakan bagian dari permainan tradisional asli rakyat Indonesia yang harus
harus dijaga sebagai aset budaya bangsa," ujarnya.
"Outcome yang diharapkan yakni meningkatnya presentasi penggerak dan
pelaku olahraga tradisional sehingga dapat membudayakan olahraga tradisional
secara nasional dan masif," sambungnya.
Sebagai
informasi, Webinar tersebut diikuti 400 orang peserta yang terdiri dari unsur
pemuda, lembaga organisasi olahraga, dan pemerintah. Turut hadir juga Wakil
Ketua Komisi X DPR RI yang juga Dewan Pembina FORMI Hetifah Sjaifudian, Ketua
Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Zaini Alif,
Wakil Ketua KPOTI Pusat Ayi Rahmat dan Asdep Olahraga Tradisional dan Layanan
Khusus Aris Subiyono.
Sumber : detik.com