Kian tergerus usia, membuat pembalap Monster Energy Yamaha asal Italia, Valentino Rossi mengalami penurunan performa. Kini, pergerakkannya di sirkuit tak selihai awal kemunculannya. Bahkan, ia melalui dua tahun terakhir MotoGP, tanpa sekalipun pernah menang.
Akan tetapi, di berbagai kesempatan, Rossi menuturkan bahwa penurunan performanya bukan karena usia, melainkan laju motornya yang saban pekan kian melambat. Bahkan ia sempat menyebut, tim mekaniknya melakukan hal keliru terhadap tunggangan balapnya.
Kendati belum diketahui pasti penyebabnya, namun data statistik mencatat Rossi sudah tidak kompetitif lagi musim ini. Lebih-lebih, pembalap berjuluk The Doctor itu sudah tiga kali jatuh di empat balapan terakhir.
Raihan minor Rossi tersebut rupanya dipandang berbeda oleh mantan pesaingnya di masa lalu, Dani Pedrosa. Pria kelahiran Spanyol itu justru merasa iri, sebab Rossi bisa melakukan apa yang tidak bisa ia kerjakan.
“Dia luar biasa, yang membuat saya iri adalah Rossi memulai karir lebih dulu dari saya, tapi justru saya yang lebih dulu pensiun,” kata Pedrosa, seperti dikutip Speedweek, Rabu 17 Juli 2019.
Sebagai informasi, saat ini usia Rossi sudah memasuki kepala empat, sementara Pedrosa mengakhiri karirnya di usia yang baru menyentuh 33 tahun.
Bagi Pedrosa, yang membedakan dirinya dengan Rossi adalah motivasi membalap. Selain itu, kata dia, para pendukung yang selalu memberikan Rossi semangat membuat pembalap yang identik dengan nomor 46 itu tampil lebih kuat.
“Membalap adalah kegemaran Rossi, dan ia berhasrat soal itu. Kemudian dia juga memiliki penggemar di mana-mana, tidak peduli apapun hasil yang ia raih. Meski ia sedang kesulitan, dukungan itu tentu sangat menolongnya,” tutup Pedrosa.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda / 100kpj)