Beritanesia.id - Uni
Eropa akan memberikan bantuan dana sebesar 22,7 juta euro atau setara Rp 371
miliar (dengan kurs Rp 16.300 per euro) untuk masyarakat paling rentan di
Palestina. Perhimpunan Benua Biru menilai warga Palestina semakin terancam oleh kekerasan dan kurangnya
layanan penting.
Uni
Eropa menilai, pandemi Covid-19 kian memperburuk situasi kemanusiaan di Tepi
Barat dan Jalur Gaza. Kendati wabah terus menyebar, pembongkaran rumah-rumah
milik warga Palestina terus berlanjut.
“Dalam
masa-masa yang sulit ini, Uni Eropa berkomitmen membantu warga Palestina yang
rentan menangkal ancaman terhadap kehidupan dan mata pencaharian mereka,” kata
Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic,
dikutip laman kantor berita Palestina WAFA pada Rabu
(8/7).
Sebagai
pendonor kemanusiaan rutin bagi Palestina, Uni Eropa akan terus membantu
masyarakat paling rentan, termasuk menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan,
dan air bersih. “Pelanggaran hukum humaniter inernasional yang mengakibatkan
pemindahan paksa warga sipil, seringkali mencegah mereka mengakses layanan
dasar serta mata pencaharian, perlu dihentikan,” ujar Lenarcic.
Dari 2,4
juta warga Palestina yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, sebanyak 1,5 juta di
antaranya tinggal di Jalur Gaza. Dengan dana bantuan terbaru, Uni Eropa
memberikan bantuan keuangan kepada keluarga yang rentan.
Selain
itu, Uni Eropa menawarkan pendidikan yang aman untuk anak-anak. Kebutuhan medis
bagi warga Gaza yang diblokade juga akan coba disediakan.
Sumber : republika.co.id