BERITANESIA.ID - Otoritas keamanan Arab Saudi di kota suci Makkah
menangkap dua pria Pakistan saat menyelundupkan tujuh lembar kain pelindung
Kakbah (Kiswah) luar negeri. Tujuh kain itu hendak dikirim ke luar negeri
melalui cabang Saudi Post di distrik Al Shasha di Makah.
"Dua orang Pakistan ditangkap, saat mereka berusaha
mengirimkan tujuh potong kain Kakbah melalui cabang Saudi Post di distrik Al
Shasha," kata polisi Makkah, seperti dikutip Gulf News, Kamis
(25/3/2021).
Orang-orang itu mengatakan kepada para interogator bahwa
mereka telah membeli potongan Kiswah dari penjual Indain di Jalan ke-60 (60th
Street) seharga SR300.
Menurut polisi, kedua pria ditahan sambil menunggu untuk
dilimpahkan kasusnya ke Penuntut Umum untuk diinterogasi dan diadili lebih
lanjut.
Kiswah diganti setahun sekali pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah setelah jamaah
haji berangkat ke Gunung Arafah, sebagai persiapan menerima jamaah keesokan
harinya, yang bertepatan dengan Idul Adha.
Warna kain penutup Kakbah itu telah berubah secara teratur selama berabad-abad.
Nabi Muhammad SAW menutupi Kakbah dengan kain Yaman bergaris
putih dan merah. Kemudian, Abu Bakar Al Siddiq, Umar ibn Al Khattab, dan Utsman
ibn Affan menutupinya dengan kain warna putih. Ibn Al Zubayr menutupinya dengan
brokat merah.
Pada zaman dinasti Abbasiyah, Kakbah dibungkus lagi dengan
kain warna putih dan sekali dengan kain warna merah. Sedangkan Sultan Seljuk menutupinya
dengan brokat kuning.
Khalifah era dinasi Abbasiyah; Al Nassir, mengubah warna
Kiswah menjadi hijau dan kemudian menjadi brokat hitam, dan ini tetap menjadi
warnanya hingga hari ini.
Warna hitam akhirnya dipilih pada akhir era dinasti
Abbasiyah karena tahan lama dan tahan disentuh oleh pengunjung, peziarah, dan
orang-orang dari budaya yang berbeda dari seluruh dunia.
Dengan berlanjutnya musim Umrah, Kiswah diangkat ke tengah
Kakbah untuk melestarikannya dan mencegah orang-orang menyentuhnya.
Selama era Arab Saudi, Kiswah telah mendapat perhatian
besar.
Pendiri Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdulziz, memberikan
arahan untuk pendirian rumah pribadi untuk membuat Kiswa di lingkungan Ajyad
dekat dengan Masjidil Haram di Makkah, rumah pertama yang didedikasikan untuk
menenun Kiswah di Hijaz sejak Kakbah ditutupi pada era pra-Islam sampai saat
ini.
Itu adalah pabrik tempat Kiswah pertama di era Saudi
diproduksi di Makkah. Produksi kemudian dipindahkan ke Umm Al Joud. Lokasi baru
ini dilengkapi dengan mesin-mesin canggih terkini dalam industri tenun pada
saat itu dan terus memproduksi Kiswah yang melampaui semua mesin sebelumnya.