BERITANESIA.ID – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi yang berlaku hingga Mei 2025. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap ancaman cuaca ekstrem yang dapat memicu berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan pohon tumbang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Sukmana Wijaya, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. "Hampir seluruh wilayah Cianjur memiliki risiko tinggi terhadap bencana," ujar Asep kepada BERITANESIA.ID, Kamis (14/11/2024).
Asep menekankan pentingnya mitigasi dan deteksi dini untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materiil. "Kami terus mengedukasi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah bantaran sungai dan perbukitan, untuk memahami langkah-langkah menghadapi bencana," tambahnya.
BPBD Cianjur memastikan semua peralatan penanggulangan bencana siap digunakan. Selain itu, Relawan Tanggap Bencana (Retana) di setiap desa telah disiagakan untuk melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi alam. "Cianjur adalah salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Indonesia, sehingga kesiapsiagaan adalah kunci," tegas Asep.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkini, kunjungi situs resmi BERITANESIA.ID untuk berita tanpa iklan dan informasi terpercaya lainnya.