Terkadang memiliki nama tempat wisata yang unik justru menjadi nilai plus bagi para wisatawan. Ada banyak tempat wisata yang cenderung belum memiliki identitas unik bagi tempat wisata yang ada di Indonesia.
Pulau Bidadari adalah salah satu pulau yang menawan di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Pulau indah ini dulunya bernama Pulau Sakit dan Pulau Pumered. Lokasinya termasuk yang dekat dari Jakarta sekira 15 kilometer atau 20 menit perjalanan dengan speedboat. Pulau Bidadari berada di antara gugusan Pulau Onrust, Pulau Khayangan, Pulau Kelor, dan Pulau Ayer. Secara administratif pulau ini masuk Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu. Pulau Bidadari terus dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu karena keindahan alam sekaligus bersejarah. Bersejarah mengingat abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda membangun rumah sakit lepra dan kusta di pulau ini. Selain itu, pada 1786 dibangun pula sebuah benteng pertahanan untuk melindungi Kota Batavia (Jakarta) dari serangan musuh.
Pulau Bidadari memiliki pantai berpasir putih dengan air laut yang jernih. Di sini tumbuh hutan mangrove dan tanaman langka yang terpelihara dengan baik seperti pohon perdamaian (Baringtonia exelsa), pohon kepuh, pohon sentigi (Pempis acidula), pohon kayu hitam (Diospyros maritama), pohon glodokan, dan beberapa tanaman buah. Sekira 60% tanaman di pulau ini terbilang jenis langka yang dilindungi.
Sebelum tahun 1970, pulau ini tidak pernah dikunjungi wisatawan. Barulah setelah tahun 1970-an, PT Seabreez mengelolanya untuk dijadikan resor wisata sekaligus mempopularkan namanya menjadi Pulau Bidadari. Menurut penuturan masyarakat, dinamakan Pulau Bidadari karena dahulu Pengeran Jayakarta dan keluarga kerajaan menjadikannya sebagai tempat rekreasi dan hanya keluarga kerajaan saja yang boleh berekreasi di pulau ini sehingga disebut Pulau Bidadari.