Minggu (06/07/20),
sebuah video tumpukan skripsi dibuang dari jendela lantai dua, viral di media
sosial. Di video yang sama, juga terekam seorang laki-laki sedang mengumpulkan
skripsi yang sudah bertumpuk di lantai bawah.
Video itu diunggah
oleh akun @boneterkini pada hari Minggu (06/07/20) kemarin. Dalam video itu,
terlihat tumpukan skripsi yang dilempar dari atas jendela. Tumpukan skripsi itu
juga berserakan di atas rumput.
"Pejuang skripsi harap bersabar," tulis @boneterkini
dalam keterangan unggahannya.
Video unggahan
@boneterkini itu menarik perhatian netizen hingga ditonton lebih dari 26 ribu
kali. Terlihat pula pada kolom komentar dibanjiri beragam respon netizen. Ada
yang mengatakan jika melempar skripsi seperti di video tersebut dianggap tidak
menghargai jerih payah mahasiswa.
@andini_safitrry: "Nagis lihatnya tdk menghargai usaha kita
membuat skripsi bolak balik ke kampus hanya untuk ACC dan ttd dosen"
@nurhikma.hs: "Setiap perlembar nya butuh usaha yang tidak
mudah untuk menyelesaikan nya Bambang"
@kasmiarasi: "Hahaha ku menangissss betulann mi ini"
Namun ada yang
menyebut jika aksi tersebut adalah langkah perubahan menuju era digital.
@putriyuniaryunus: "Pentingnya publikasi. Jadi tidak sia2
ji itu. Itu kertas2 bisa didaur ulang"
Peristiwa itu
ternyata terjadi di Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pekanbaru, Riau.
Rektor Unilak Dr Junaidi buka suara terkait video yang tengah viral tersebut.
Junaidi berdalih jika skripsi tersebut adalah skripsi yang sudah lama dan akan
dipindahkan ke tempat lain.
Meski demikian,
Junaidi meminta maaf atas peristiwa tersebut. Ia mengambil langkah dengan
memberhentikan Kepala Pustaka Unilak.
"Kemudian, sebagai bentuk tanggung jawab dari kelalaian
tersebut, Kepala Pustaka Unilak telah diberhentikan dan diambil alih langsung
oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik," kata Junaidi dalam klarifikasi
secara tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).
Junaidi juga menegaskan jika skripsi tersebut sudah dipindahkan dalam bentuk file digital agar bisa diakses lebih mudah bagi mereka yang memerlukan. Hal ini merupakan bentuk dari program digitalisasi karya ilmiah dosen maupun mahasiswa.