Wali Kota Di Negara Ini Diancam Akan Dibunuh Karena Keputusannya memberlakukan Lockdown


Edinho Silva

BEIRTANESIA.ID - Wali Kota di Brasil mendapat ancaman pembunuhan setelah memberlakukan lockdown (karantina wilayah) untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19). Wali Kota Araraquara di Negara Bagian Sao Paulo, Edinho Silva diancam akan dibunuh atas kebijakannya.

Silva memberlakukan lockdown selama 10 hari pada Februari lalu di kota industri berpenduduk 240.000 jiwa itu. Kebijakan lockdown termasuk menutup supermarket dan transportasi umum dalam waktu tertentu serta meningkatkan jumlah tes Covid-19 kepada warga. Hasilnya infeksi, rawat inap dan kematian menurun drastis.

"Tidak dapat disangkal bahwa lockdown memang tindakan pahit dan sulit dilakukan, tetapi memberikan hasil yang terbukti," kata Silva dikutip dari Al Jazeera, dikutip Rabu (7/4/2021).

Sebagian kalangan menilai kebijakan itu menyengsarakan penduduk kota, terutama penurunan penghasilan hingga peningkatan pengangguran.

Minggu lalu, pria 55 tahun itu melaporkan ke polisi setelah menerima ancaman kematian secara online, lalu polisi membuka penyelidikan ke salah satu unggahan di Facebook. Didapati akun milik seorang pria mengancam akan membunuh Silva dengan keji.

“Ada yang tahu di mana wali kota Edinho Silva tinggal? (dilengkapi emoji api, pisau, peti mati, dan tengkorak). Saya ingin berduel satu putaran dengan dia, setelah itu saya akan memotongnya dari bawah ke atas,” tulis pengguna tersebut, dikutip Aljazeera, Rabu (7/4/2021).

Media lokal akhirnya berhasil menemukan penulis unggahan tersebut. Pria itu berprofesi sebagai pembuat alat musik dan mengakui perbuatannya karena stress dengan kebijakan lockdown yang membuat penghasilannya berkurang.

“Saya seorang pria berkeluarga, menurut Anda apakah Saya akan menghabiskan hidup di penjara atas ancaman itu? tentu ini menyedihkan. Kami memiliki usaha, kami perlu bekerja, Saya bukan satu-satunya ayah yang putus asa karena kesulitan menyediakan makanan di atas meja untuk anak istri,” kata pria itu kepada portal berita G1.

Selain Silva, pejabat dari otoritas kesehatan kota juga menerima ancaman serupa. Silva merupakan anggota Partai Buruh sayap kiri Brasil yang telah lama dibenci oleh Presiden Jair Bolsonaro dan pendukungnya. Bolsonaro mengecam kebijakan lockdown, dengan mengatakan penurunan ekonomi lebih buruk daripada penyakit itu sendiri.