Pasalnya, telat makan bisa menyebabkan gangguan sistem pencernaan seperti irritable bowel syndrome yang mengacu pada kumpulan gejala kronis distress lambung, termasuk kram perut dan nyeri, sembelit atau diare, serta kembung.
Bahaya jika sering telat makan
Di bawah iin beberapa dampak yang bisa terjadi bila Anda sering melewatkan waktu makan.
1. Susah berkonsentrasi
Tubuh memerlukan energi dari glokusa
(karbohidrat) agar bisa menjalankan fungsinya. Begitu Anda berhenti makan selama 4 – 6 jam, suplai glukosa menuju otak akan mulai berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Kurangnya suplai glukosa juga memengaruhi kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta menurunkan kinerja mental secara keseluruhan. Anda mungkin akan lebih mudah kelelahan , lemah, lesu, dan bahkan cenderung murung.
2. Gampang kelelahan
Tubuh terus membakar kalori dan menguraikan zat gizi sekalipun Anda sedang dalam kondisi istirahat. Persediaan energi dan zat gizi ini berasal dari makanan. Apabila Anda telat makan, tubuh tidak mempunyai cukup “bahan bakar” untuk menjalankan fungsi ini.
Saat minim energi, metabolisme tubuh berjalan lambat. Tubuh akan menghemat kalori yang tersisa agar bisa terus menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan dan pengaturan detak jantung. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat Anda cepat lelah.
3. Membuat Anda makan lebih banyak
National Insitutes Of Health AS mengungkapkan bahwa kebiasaan melewatkan waktu makan justru bisa membuat Anda lebih cepat lapar. Jika nafsu makan tidak dikontrol dengan baik, Anda mungkin akan makan lebih banyak pada waktu makan selanjutnya.
Berbagai penelitian bahkan menunjukkan kaitan antara kebiasaan melewatkan sarapan dan risiko obesitas. Berat badan orang-orang yang tidak sarapan cenderung lebih besar dibandingkan mereka yang sarapan dengan makanan sehat.
(LA)