BERITANESIA.ID - Pengamat politik Rocky Gerung turut menanggapi atas komentar yang dilontarkan Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando terhadap kritik BEM UI kepada Pak Jokowi.
Menurut Ade Armando kritikan yang dilontarkanoleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal bodoh.
Termasuk soal Ade yang turut menyinggung ke hal pribadi dari Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra.
Menurut bung Rocky, komentar Ade justru menunjukkan bahwa tidak ada jaminan dosen UI semua pintar.
"Tidak ada jaminan Dosen UI itu pinter, banyak juga yang dungu, kalau dosen jadi buzzer kan dungu namanya," kata Rocky gerung dalam chanel Youtube Rocky Gerung Official.
Bahkan, bung Rocky pun turut mempertanyakan komentar Ade yang menyinggung Leon Alvinda Putra sebagai mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FEB UI.
Lantaran, saat Ade Armando menjadi mahasiswa UI, dirinya juga merupakan mantan kader HMI saat menjadi mahasiswa di UI.
Oleh karena itu, Rocky menyebut hal ajaib saat dosen membuli mahasiswanya sendiri.
"Ade itu teman saya. Dia itu ketua komisariat HMI di UI dulu. Jadi buat apa mem-bully mahasiswa."
"Ini ajaib dosen mem-bully mahasiswa. Biasanya mahasiswa yang mem-bully dosen," ujar bung Rocky.
Oleh karena itu, Rocky merasa bingung dengan berbagai tuduhan yang ditunjukkan Ade kepada mahasiswanya sendiri.
"Saya usulkan ada yang membalas twit-nya, 'kok aneh ya ada dosen UI kaya gini'," kata Rocky.
Postingan Ade Armando merespons kritik BEM UI kepada Presiden Jokowi yang mengarah ke sisi pribadi Ketua BEM UI.
Dari sisi lain, Rocky mengatakan bawha kritikan yang dilontarkan BEM UI merupakan dampak dari tertutupnya kampus.
Ia menyarankan, seharusnya sejak awal mahasiswa diperbolehkan untuk mengadakan seminar tentang isu-isu yang menjadi polemik.
"Jadi ini sebetulnya impact dari tertutupnya kampus, coba dari awal Rektor UI ini membiarkan mahasiswa bikin seminar tentang Omnibus Law, tentang UU Minerba."
"Maka kampus bisa mengambil alih isu itu dan dikemas jadi kritik akademik," ujarnya.
Ade Armando Menilai Pemanggilan BEM UI oleh Rektorat Hal Biasa
Seperti diketahui, Dosen komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menilai, bahwa pemanggilan yang dilakukan oleh rektorat kepada anggota BEM UI setelah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hal biasa.
Ia pun menyebut publik terlalu mendramatisir atas pemanggilan tersebut lantaran menghubungkannya dengan kebebasan berpendapat.
"Suka drama sih orang-orang, cuma dipanggil direktur kemahasiswaan ya biasa-biasa saja," kata Ade,
Menurut Ade, yang sebenarnya terjadi hanyalah untuk mengklarifikasi kritikan yang dilayangkan kepada Presiden Jokowi.
Jadi, Ade menilai pemanggilan tersebut tidak berkaitan dengan pembungkaman berpendapat para mahasiswa.
"Direktur ngomong sama mahasiswa itu biasa terus dibikin narasi besar ada pemberangusan kebebasan berbicara."
"Padahal yang terjadi cuma dimintai klarifikasi, jadi nggak ada urusan sama dibungkam atau diberangus demokrasi," ujar Ade.
Lebih lanjut, Ade menilai upaya BEM UI mengkritik Presiden Jokowi dengan menjuluki 'The King of Lip Service' adalah sebuah kebebasan.
Namun, Ade menyebut, publik bisa menilai bagaimana kualitas BEM UI dari kritikan-kritikan tersebut.
"Memang harus heroik kali ya, Ketua BEM harus bilang 'kami akan terus mengirimkan meme-meme yang menghina jokowi' misalnya."
"Iya gapapa itu kebebasan, jadi masyarakat bisa menilai seberapa berkualitas BEM UI," ujarnya.
"Dan saya tidak akan berhenti bilang mereka pandir atau bodoh, jadi biasa-biasa saja, itu mahasiswa kami kok," tambah Ade.
Seperti diketahui, sosok Ade Armando sempat menjadi trending topik di Twitter setelah ikut menyuarakan pendapatnya soal kritikan BEM UI kepada Presiden Jokowi.
Melalui akun Twitter pribadi-nya, Ade mengunggah sejumlah foto dari tindakan BEM UI yang menjuluki Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service.
Dalam unggahannya, Ade seakan heran dengan kritikan yang dilayangkan BEM UI kepada Presiden Jokowi.
Bahkan, Ade ikut mempertanyakan apakah mahasiswa yang berada di BEM UI masuk dengan cara menyogok.
"Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?" tulis Ade dalam cuitannya, pada Minggu (27/6/2021) lalu.
Editor : DW