BERITANESIA.ID - Merger Tokopedia dan Gojek akhirnya terealisasi. Perkawinan dua startup lokal itu banyak dinantikan lantaran digadang akan mejadi merger perusahaan teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek yang merupakan startup berstatus decacorn memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS atau sekitar 143,3 triliun (kurs dollar AS Rp 14.000). Sementara Tokopedia yang berstatus unicorn, disebut memiliki valuasi sekitar 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 100,3 triliun).
Setelah merger, valuasi keduanya diperkirakan berada di kisaran angka 18 miliar dollar AS (sekitar Rp 257 triliun). Sebagian besar pihak menyambut aksi korporasi ini. Termasuk mitra driver Gojek yang menjadi ujung tombak perusahaan ride-hailing tersebut.
"Saya pribadi sangat menyambut baik merger ini," ujar Ismail,
Ungkapan senada juga diberikan dari beberapa mitra Gojek di Twitter. Salah satunya akun dengan handle @BabehOjol, meski dia mengaku tak terlalu paham dengan merger antara kedua perusahaan.
"Babeh cuma berharap orderan makin rame dan perusahaan mengapresiasi kerja driver yang panas kepanasan, ujan keujanan di jalan," tulisnya.
Ingin kesejahteraan mitra lebih diperhatikan
Ismail mengatakan bahwa informasi merger juga diterima para mitra melalui aplikasi driver.
Tidak hanya ucapan selamat, para mitra juga menyampaikan harapan mereka setelah merger ini terealisasi.
Ismail berharap, kesejahteraan para mitra bisa semakin diutamakan setelah merger Gojek dan Tokopedia. Termasuk dalam pemberian bonus yang saat ini semakin sulit didapatkan.
"Harapan kami driver di lapangan, kondisi membaik, semoga orderan ke depannya semakin ramai, bonus berapapun nilainya bisa kami dapatkan lagi," jelas Ismail yang mengaku sudah mengaspal selama enam tahun.
Ismail mengatakan, sejak awal pandemi, pesanan ojek online berkurang dan bonus tidak lagi diterima. Ia juga berharap agar mitra mendapatkan asuransi kesehatan dan keselamatan kerja.
"Risiko kerja di jalan yang sangat tinggi akan sangat terbantu dengan adanya asuransi dari pihak Gojek untuk seluruh mitranya," imbuhnya.
Aliansi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia juga menyambut hangat merger Gojek dan Tokopedia.
"Kami menyambut baik adanya merger dua platform besar," kata Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono, melalui sambungan telepon kepada KompasTekno, Selasa (18/5/2021).
Seperti Ismail dan mitra Gojek lain, Igun juga berharap aksi korporasi startup unicorn dan decacorn ini bisa berdampak besar pada kesejahteraan mitra mereka.
"Kita menekankan dengan bergabungnya dua platform ini, GoTo bisa meningkatkan skema bonus dan insentif bagi para pengemudi ojol, agar teman-teman pengemudi ojol merasakan manfaat dengan adanya merger," imbuh Igun.
GoTo menaungi Gojek dan Tokopedia Seperti diberitakan
sebelumnya, Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan merger dan memperkenalkan entitas baru bernama grup GoTo.
GoTo yang merupakan singkatan dari Gojek dan Tokopedia, akan menjadi perusahaan induk yang menaungi Gojek, Tokopedia, serta perusahaan keuangan digital baru bernama GoTo Financial.
Adapun Gojek dan Tokopedia tetap akan beroperasi dengan entitas sendiri setelah merger terjadi. Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group GoTo. Presiden Tokopedia Patrick Cao akan menjabat sebagai Presiden GoTo.
Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Sementara itu, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek, demikian juga dengan William yang tetap menjadi CEO Tokopedia. Dalam keterangan resmi, tidak disebutkan nilai valuasi Grup GoTo.
Jika dilihat dari sejarah pengumpulan dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, maka GoTo memiliki valuasi setidaknya sebesar 18 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 257 triliun.
Menurut laporan dari CB Insight, Grup GoTo diperkirakan akan memiliki valuasi hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 571 triliun (kurs dollar AS Rp 14.000) apabila berhasil debut sebagai perusahaan publik.
Isu mengenai rencana IPO Gojek dan Tokopedia memang sudah beberapa lama santer terdengar, beriringan dengan rumor soal merger. Kabarnya IPO akan dilakukan di bursa Indonesia dan Amerika Serikat dalam waktu dekat.